"Ya sudahlah bang sekarang sayangilah Ayah kita sebagaimana layaknya Abang menyayangi Ayah Abang sendiri seperti waktu dulu kita masih berkumpul bersama ibu".
Inilah pesan Pelangi kepada abangnya. Abang Pelangi pun mengangguk tanda setuju. Beberapa bulan telah berlalu ibu tirinya memang tidak lagi menjumpai ayahnya dan tidak menyuruhnya untuk kembali ke rumahnya.
Namun istri pertama ayahnya dulu, sebelum dia menikah dengan ibunya Pelangi masih hidup dan masih kuat. Istri pertamanya itu yang bernama Bu Indun mendatangi pelangi ke Padang untuk minta izin kepada Pelangi akan kembali mengurus ayahnya. Melihat niat tulus dari Bu Indun Pelangi pun mengizinkan ayahnya untuk kembali lagi kepada istri pertamanya.
Semenjak itu ayahnya bersatu lagi dengan istri pertamanya. Setelah beberapa bulan hidup bersama dengan Bu Indun maka Bu Indun pun mulai pula membuat ulah.
Dia sering meninggalkan ayah Pelangi sendiri di rumahnya, sementara Bu Indun pergi tidur ke rumah temannya. Sekali dua kali ayah Pelangi masih sabar atas perlakuan Bu Indun. Tapi mentang-mentang ayahnya Pelangi sabar Bu Indun pun semakin menjadi-jadi.
Dia malah sampai berminggu-minggu tidak pulang ke rumah. Melihat hal ini ayahnya Pelangi merasa hati. Dia juga punya perasaan. Dia berkata dalam hat.
" kalau seperti ini berarti istriku sudah tak mau lagi denganku, mungkin karena aku sudah semakin tua dan tidak punya tenaga lagi ".
Lalu ayah Pelangi pun mengemas barang-barangnya dan pergi dari rumah istrinya kembali lagi pulang ke rumahnya Pelangi. Abang Pelangi pun menerima kembali sang ayah dan Khabar itu disampaikan lagi sama Pelangi. Pelangi sadar dan menerima sang ayah dengan hati yang ikhlas. ( Bersambung )