Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi Senja (Bagian ke-15)

29 Juni 2022   05:42 Diperbarui: 29 Juni 2022   05:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"saya masuk lewat jendela tadi malam"

"ini apa yang dibungkus dengan kain sarung, gede betul, kenapa ayah tengah malam pulang kemari Apa yang terjadi ayah",

" aku sudah diusir sama istriku semua kain-kainku dibuang ke halaman makanya kuambil dan aku bungkus dengan kain sarung ini lalu kubawa kesini".

"Astagfirullah kenapa kok bisa seperti itu Ayah ada masalah apa kok sampai setega itu Bu Ima sama ayah"

"Saya juga nggak paham entah apa salah saya sampai dia marah sekali"

"Karena saya sudah diusir maka Ayah kembali lagi ke rumah ini, mau kalian terima atau tidak Itu terserah sama kalian yang penting saya sudah tidak di sana lagi dan tidak akan kembali lagi karena perbuatannya sangat membuat saya sedih".

Melihat keadaan itu abangnya Pelangi pun tertunduk diam dan tidak menjawab apa-apa. Raut wajahnya sangat sedih melihat ayahnya diperlakukan oleh istrinya seperti itu. Sambil menghela nafas panjang.

"Sudahlah ayah, tidak usah ayah pikirkan lagi. Kalau memang Ayah sudah memutuskan untuk tidak lagi ke sana, ya sudah, kita di sini saja. kembali kita bersama-sama mencari makan dan menanggung susah senang bersama, biarlah nanti hal ini akan saya ceritakan kepada Pelangi".

Inilah yang dibilang oleh abangnya Pelangi kepada ayahnya.

Mulai saat itu Ayahnya Pelangi kembali berada di rumahnya seperti sebelum Ibunya meninggal. Dua hari kemudian abangnya Pelangi berangkat ke Padang untuk menyampaikan hal itu kepada Pelangi.

Setelah berjumpa dengan pelangi abangnya menceritakan semua kejadian yang menimpa ayahnya. Pelangi pun merasa bersyukur karena doanya sudah dikabulkan oleh Allah tapi di sisi lain dia juga merasa sedih karena ayahnya diperlakukan tidak baik seperti itu oleh ibu tirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun