Saat itu ayahnya malah semakin marah. Dengan muka yang amat garang dan mata yang seakan siap menerkam Pelangi iya berucap.
"Ah..sudahlah"
"Percuma kau datang kesini"
"Aku tak akan merubah keputusanku"
" apapun alasanmu dan apapun yang kau katakan aku akan tetap menikah dengan bu Ima itu, karena aku sangat mencintainya",
Inilah jawaban ayahnya.
Mendengar kata-kata itu Pelangi pun terdiam dan tidak bisa berucap apa-apa lagi selain mengikhlaskan ayahnya untuk menikah dengan Bu Ima.
Pelangi turun dari rumah saudara ayahnya dan bergegas kembali ke rumahnya dengan hati kosong, hampa dan rasa kecewa yang sangat dalam.
Pernikahan  ayahnya terus berlangsung, akan tetapi Pelangi tidak hadir disitu.
Keesokan harinya Pelangi kembali ke Padang untuk menjalani kehidupannya. Membimbing anak-anak membaca Alquran dengan hati yang sangat pilu.
Saat itu Pelangi selalu berdoa kepada Allah agar memberikan rasa pilu yang luar biasa itu kepada sang ayah melebihi rasa pilu yang ia rasakan pada saat itu.