Semua orang tahu bahwa pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam mengembangkan potensi anak-anak untuk menjadi individu yang produktif dan berkontribusi dalam masyarakat di masa yang akan datang.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa perubahan dalam kurikulum pendidikan. Mulai dari kurikulum CBSA, KTSP, K13 dan sekarang kurikulum merdeka.
Namun, seperti halnya perubahan lainnya, adopsi kurikulum pendidikan modern juga menghadapi beberapa tantangan.Â
Salah satu tantangan utama adalah kecepatan perubahan teknologi. Dalam era digital ini, teknologi terus berkembang dengan cepat dan dan pesat, hingga mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.Â
Dengan demikian kurikulum pendidikan modern harus mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pembelajaran yang relevan dan terkini, sesuai dengan kemampuan bakat dan minatnya.
Tantangan kedua adalah mengatasi perbedaan individual dalam pembelajaran. Yang mana setiap siswa tentu saja memiliki keunikan dan gaya belajarnya masingmasing yang berbeda-beda.Â
Oleh karena itu manusia unik ini, harus dihadapi dengan adil di lapangan tanpa membedakan perilakuan terhadapnya.Â
Jadi seorang guru itu, benar-benar wajib mengenal siapa anak didiknya yang sebenarnya, seperti apa karakter mereka, agar bisa bisa membimbing dan mengarahkannya dengan tepat.
Kurikulum pendidikan modern harus bisa menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga memungkinkan bagi setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensinya.Â
Untuk itu metode pengajaran yang berpusat pada siswa, penilaian formatif, dan pembelajaran berbasis proyek adalah beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengatasi tantangan ini.
Tantangan selanjutnya adalah menumbuhkan keterampilan abad ke-21 pada siswa.Â