Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Musim Kemarau Datang, Tanah Tandus dan Gersang

15 Mei 2023   09:22 Diperbarui: 15 Mei 2023   09:24 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim kemarau datang, tanah tandus dan gersang. Kebahagiaan warga kini sirna berganti resah. Sumber air menyusut, menunggu hujan turun. Tapi harapan untuk itu semakin berkurang.

Burung-burung mengepakkan sayap mereka. Rumput-rumput kering dan langit putih cerah. Pemandangan yang indah kini terlihat membosankan. Dan angin gurun bertiup kencang tanpa henti-henti.

Kita mencari penyembuhan, tetapi tak diraih. Kita menunggu tetapi air tidak mengalir. Dan kita merenung dalam keputusasaan. Memohon hujan datang dalam doa-doa kami.

Namun meski segalanya tampak hancur. Ada harapan dalam kegelapan ini. Harapan akan air yang selalu datang. Ketika hujan turun dari langit.

Dan ketika hujan turun, tanah akan berganti. Dari yang kering menjadi terisi kembali. Burung-burung akan menyanyi sekali lagi. Dan kita akan berterima kasih atas air segar yang turun.

Musim kemarau datang, tanah tandus dan gersang. Namun kita juga tahu bahwa setiap musim akan berlalu. Dan ketika itu terjadi, tanpa disadari kita akan bersyukur. Karena air telah kembali untuk menyelamatkan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun