Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Membuahkan Sifat Kedermawanan

24 Maret 2023   16:53 Diperbarui: 24 Maret 2023   16:57 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Matahari sudah semakin condong ke barat.  Alhamdulillah puasa pada hari kedua ini sudah dilalui dengan baik. Tinggal menunggu waktu berbuka puasa saja. Tak lama lagi beduk Maghrib tanda masuknya waktu berbuka puasa akan terdengar. 

Begitu juga pekik suara serinai, yang menandakan bahwa waktu berbuka telah tiba. Seluruh umat muslim di dunia akan berbahagia. Semua akan berkumpul dengan keluarga atau saudara dan sahabat di tempatnya masing-masing.

Ada yang berbuka di rumahnya bersama keluarga tercinta, ada juga yang berbuka di kantor atau di pasar bahkan di jalan. Ada juga yang berbuka di lapak-lapak yang digelar di pinggir-pinggir jalan. 

Wajah bahagia itu begitu terpancar. Memenuhi hamparan bumi persada. Inilah bahagia yang dirasakan oleh umat muslim yang beriman pada saat tibanya waktu berbuka. 

Satu hari berpuasa. Mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Menahan diri dari haus dan lapar, serta menahan diri dari segala hal yang akan membatalkan pahala puasa. 

Sembari merasakan, bahwa inilah yang dirasakan oleh kaum fakir dan miskin, serta orang-orang terlantar, yang kadang mereka berhari-hari tak makan dan juga tak minum. 

Bahkan siang dan malam mereka menahan lapar dan haus karena tak punya makanan. Sementara kita umat muslim. Menahan lapar dan haus hanya pada siang harinya saja. 

Sedangkan pada malam harinya, kita bebas mau makan apa. Bahkan terkadang, karena banyaknya makanan yang ada di rumah, sampai tersisa dan terbuang. 

Sementara kaum yang tak berada malah kadang mengambil makanan itu di tong sampah. Tidakkah kita kasihan?

Betapa sakitnya hidup mereka. Jadi puasa ini, salah satu tujuannya adalah agar kita orang-orang, yang notabenenya termasuk berkecukupan rezeki. Seyogianya bisa merasakan pula rasa lapar yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang tak punya itu.

Agar terketuk pintu hati kita untuk menyayangi mereka. Sehingga akan terbersit di lubuk hati kita rasa kasihan dan simpati kepada mereka. Hingga tumbuh rasa dermawan dan berbuah, dengan mengulurkan tangan kepada mereka yang tak berpunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun