Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semak Belukar di Kepala

20 Desember 2022   13:55 Diperbarui: 20 Desember 2022   14:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap hari dada sesak dibekam ragu. Dihimpit musim masalah panjang. Entah apa yang hendak dikata, begini salah begitupun salah.

Rasa pingin bertukar malas, ditanya apa di jawab apa. Capek hati lelah jantung loyo perasaan, hilang semangat hidup.

Setiap dicoba untuk memperbaiki keadaan malah dihujani pertanyaan. Seringkali senja dipermainkan dengan seribu tanya dan kemarahan.

Rasa kesal menyelimuti jiwa, dongkol, kecewa pada dirinya. Semua ini oleh karena adanya selaksa keinginan-harapan yang tak dapat dikabulkan. Meruncing pada pemaksaan.

Saya alergi bingung seribu tanya, diam seribu bahasa, kenapa kata yang bertaburan serbuk emas, kini bertukar dengan kebencian dan segala macam kawan-kawan kata.

Jika sudah tidak berkenan restui kupergi, dibanding semakin lama membelukar.Jadi semak simalakama mengakar di kepala. Akhirnya semakin membuat aku benar-benar bimbang dan bingung campur aduk.

Bagus menyelam di laut biru, cari kerang dan juga ikan bawa pulang masak hidangkan di meja makan santap bersama hilangkan kepenatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun