Setiap hari dada sesak dibekam ragu. Dihimpit musim masalah panjang. Entah apa yang hendak dikata, begini salah begitupun salah.
Rasa pingin bertukar malas, ditanya apa di jawab apa. Capek hati lelah jantung loyo perasaan, hilang semangat hidup.
Setiap dicoba untuk memperbaiki keadaan malah dihujani pertanyaan. Seringkali senja dipermainkan dengan seribu tanya dan kemarahan.
Rasa kesal menyelimuti jiwa, dongkol, kecewa pada dirinya. Semua ini oleh karena adanya selaksa keinginan-harapan yang tak dapat dikabulkan. Meruncing pada pemaksaan.
Saya alergi bingung seribu tanya, diam seribu bahasa, kenapa kata yang bertaburan serbuk emas, kini bertukar dengan kebencian dan segala macam kawan-kawan kata.
Jika sudah tidak berkenan restui kupergi, dibanding semakin lama membelukar.Jadi semak simalakama mengakar di kepala. Akhirnya semakin membuat aku benar-benar bimbang dan bingung campur aduk.
Bagus menyelam di laut biru, cari kerang dan juga ikan bawa pulang masak hidangkan di meja makan santap bersama hilangkan kepenatan.