Senja ini langit menangis lagi, menumpahkan segala kesedihan yang terpendam. Lama tak mau berhenti seakan sedih yang bersangatan
Bumi menampung air mata langit. Dengan sabar dan tak mau mengelak. Bumi basah tanpa celah. Air mata langit telah menghujani semuanya
Kini tiada lagi tanah yang kering. Tandus berabu hilanglah sudah. Terkikis dan terhanyut oleh derasnya tangisan langit
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!