PEMANFAATAN DAN PERAN SUMBERDAYA IKAN SUNGAI SERKAPÂ
Sumberdaya ikan di Sungai Serkap sebagian besar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat secara turun temurun yang telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
STATUS SUMBERDAYA IKAN
Sungai Serkap
- Ikan Endemik
- Suatu areal dengan keanekaragaman jenis yang relatif rendah, masih mempunyai kontribusi yang penting pada keanekaragaman jenis di suatu kawasan yang lebih luas bila di areal tersebut terdapat sejumlah jenis yang endemik. Keberadaan ikan merah (Pectenocypris sp) diduga merupakan ikan endemik Tasik Besar karena hanya ditemukan dilokasi tersebut.
- Ikan Langka
- Tingginya eksploitasi jenis ikan tertentu di Sungai Serkap menyebabkan beberapa jenis ikan air tawar semakin langka bahkan ada yang punah. Tingginya aktifitas penangkapan ini tidak dibarengi dengan upaya konservasi dan pelestarian ikan-ikan tersebut sehingga menyebabkan beberapa jenis jumlahnya menurun tajam dan sulit ditemukan lagi. Biasanya ikan yang masuk status langka mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi baik sebagai ikan konsumsi.
- Ikan Hias
- Pemanfaatan ikan rawa gambut sebagai ikan hias masih belum optimal dilakukan. Pada hal jenis ikan yang ada sangat beragam dan unik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ikan hias air tawar.
Paparan BanjiranÂ
Pengelolaan perikanan di Sumatera Selatan termasuk Lubuk Lampam melalui sistem lelang lebak lebung. Tujuan utama dari lelang lebak lebung adalah untuk meredam konflik perebutan perairan, dan juga sebagai pendapatan asli daerah (PAD). Sistem lelang lebak lebung ini pada hakekatnya melelang perairan kepada individu atau kelompok masyarakat dengan harga tertentu dan pemenangnya berhak untuk mengelola perairan lebak lebung terutama sumberdaya ikan yang terdapat didalamnya dalam waktu yang telah ditentukan (1 tahun). Para pemenang lelang berhak memanfaatkan sumberdaya ikan yang terdapat didalam lebak lebung. Jika dilihat dari tujuannya sistem lebak lebung jelas akan menguntungkan pemerintah daerah karena memberikan pemasukan keuangan berupa  PAD.
PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERIKANAN
Sungai SerkapÂ
Walaupun ekosistem perairan Sungai Serkap masih alami namun aktifitas manusia disekitarnya dapat mengancam kualitas lingkungan dan kelestarian sumberdaya ikan di sungai tersebut. Hasil identifikasi dilapangan ada beberapa faktor yang dapat mengancam kelestarian sumberdaya ikan, antara lain:
- Pembalakan liar disinyalir penyebab menurunnya luasan hutan rawa dilokasi Sungai Serkap. Mawardi (2007) menyatakan bahwa pembukaan lahan gambut dapat menimbulkan dampak menurunnya produksi di sektor perikanan tangkap.
- Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah yang sangat serius di lahan gambut Provinsi Riau hingga saat ini. Dampak kebakaran hutan selain menyebabkan pencemaran udara juga menyebabkan musnahnya vegetasi hutan rawa sehingga hutan rawa yang berfungsi sebagai spawning ground akanmenurun.
- Penutupan kanal atau anak-anak sungai. Untuk menguranginya masyarakat menutup secara permanen kanal atau anal-anak sungai disepanjang Sungai Serkap, penutupan ini menyebabkan terganggunya jalur migrasi ikan saat musim pemijahan dari sungai ke rawa banjiran.
- Penangkapan pada musim pemijahan. Pada waktu tersebut seharusnya nelayan tidak melakukan penangkapan ikan atau jika melakukan penangkapan harus dilakukan diluar daerah pemijahan.
- Eksploitasi jenis ikan tertentu terutama yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti tapa, selais, baung, belida dan arwana kuning. Eksploitasi ini tidak dibarengi upaya pelestarian dan pembatasan upaya penangkapannya.
Belum adanya reservat atau suaka perikanan di Sungai Serkap. Suaka perikanan ini berfungsi sebagai daerah perlindungan ikan sehingga ikanikan dapat berkembang biak dengan baik
Paparan BanjiranÂ