Mohon tunggu...
Elma RizkyH
Elma RizkyH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi Pengelolaan Perikanan di 2 Sungai

17 Mei 2018   07:10 Diperbarui: 17 Mei 2018   07:18 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN 

Sungai Serkap dan perairan paparan banjiran memiliki peranan penting dibidang ekologi dan ekonomi. Sungai Serkap sebagai sumber plasma nutfah ikan-ikan air tawar perairan asam dan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat. Sungai Serkap memiliki potensi sumberdaya ikan yang besar dan beranekaragam (Elvyra et al., 2010), ditemukan tidak kurang dari 47 jenis ikan air tawar yang sebagian besar merupakan ikan ekonomis penting (Anonimous, 2010). 

Selain memiliki sumberdaya ikan tersebut, Sungai Serkap merupakan habitat ikan merah (Pectenocyprissp), ikan arwana kuning (Scleropages formosus) dan labi-labi (Amyda cartilagynea). Sedangkan perairan paparan banjiran sebagai daerah pemijahan, asuha dan pembesaran bagi berbagai jenis ikan (Welcomme, 1979; Bayley, 1995; Sparks, 1995; Crain et al., 2004). 

Sebagai daerah pembesaran ikan, paparan banjiran mampu menyediakan invertebrata yang berlimpah sebagai makanan (Holland & Huston, 1985), daerah perlindungan ikan dari perubahan suhu yang ekstrim dan arus air yang kuat (Holland 1986) serta daerah perlindungan ikan dari pemangsaan (Paller, 1987). Secara ekonomi perairan paparan banjiran berperan besar dalam menghasilkan sumberdaya ikan yang berlimpah dan merupakan komponen penting dalam menghasilkan produksi ikan dalam skala luas (Galat et al., 2004).  

Untuk mencegah terjadinya penurunan sumberdaya perikanan diperlukan pengelolaan secara lestari yang berdasarkan aspek bioekologi ikan di Lubuk Lampam. Pola pengelolaan perairan paparan banjiran di Sumatera Selatan belum terintegrasi dan masih dilakukan secara partial dan sektoral (Muthmainnah et al., 2012).

KARAKTERISTIK EKOSISTEM 

Sungai Serkap 

Kawasan hutan rawa gambut Semenanjung Sungai Kampar merupakan salah satu hamparan hutan rawa gambut terbesar yang masih tersisa di Sumatera. Areal hutan rawa gambut di Provinsi Riau, mengandung potensi sekitar 16,9 miliar ton karbon. Jenis habitat yang terdapat di Semenanjung Kampar: 1) danau; 2) danau umum/lain: garis pantai, hutan; 3) kawasan sungai: hutan; 4) kawasan sungai hilir: berair terus; 5) rawa tanpa gambut: hutan; 6) rawa gambut (tfcasumatera 2014).

Sungai Serkap terdiri dari empat tipe sub ekosistem perairan antara lain:

i) Hutan rawa, bagian perairan yang banyak ditumbuhi oleh vegetasi atau pohon-pohon yang besar (hutan lebat). Pada musim penghujan hutan rawa akan digenangi air, sedangkan pada musim kemarau akan kering. Hutan rawa di Sungai Serkap tersebar disepanjang sungai mulai dari hulu hingga ke hilir namun kondisinya saat ini rusak akibat penebangan liar.

ii) Danau rawa, badan air yang luas dikelilingi oleh daratan. Danau rawa yang terdapat di Sungai Serkap adalah Danau Tasik Besar dengan sumber air berasal dari rawa disekitar danau tersebut, air danau kemudian mengaliri Sungai Serkap sepanjang tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun