Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sebelum Ikut-ikutan, Pahami Dulu 5 Hal Terkait Gluten Free

3 Maret 2021   22:31 Diperbarui: 4 Maret 2021   06:42 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gluten free menjadi salah satu pilihan diet yang sedang populer.| Sumber: Freepik via nakita.grid.id

5. Tidak Semua Orang Harus Ikut Memusuhi Gluten dan Menerapkan Gluten Free

Menurut saya tidak semua orang harus ikut-ikutan mengusung tagline gluten free. Alasannya, gluten itu aman dan malah dibutuhkan tubuh kita asalkan porsinya tidak berlebihan. 

Sama halnya dangan nasi, singkong dan jagung, gandum yang mengandung gluten itu juga mengandung serat kasar yang bagus bagi pencernaan. Menghindari tepung gandum karena menghindari gluten akan membuat kita kekurangan vitamin B, serat, zinc, dan zat besi. 

Tetapi jika alasan menghindari gluten adalah kembali ke sumber pangan lokal yang melimpah di sekitar kita atau alasan diversifikasi pangan seperti menggalakkan konsumsi singkong, jagung, sagu, sorgum, jewawut, dll, saya setuju. 

---

Begitulah. Jadi, kalau kamu gak ada alergi khusus terhadap gluten. Tidak punya penyakit celiac dan penyakit usus karena gluten, kenapa harus latah menerapkan gluten free. 

Cukuplah kita galakkan pemanfatan bahan sumber karbohidrat lokal yang melimpah di sekitar kita. Apalagi gandum itu produk impor (untungnya sekarang tidak lagi dimonopoli satu perusahaan itu saja).

Sejujurnya lebih mudah mendapatkan gandum alias terigu di lokasi saya ketimbang mendapatkan sorghum atau jewawut. 

Mengolah singkong dan jagung juga lebih membutuhkan waktu ketimbang menggunakan terigu yang bisa saya peroleh dengan mudah dan saya olah dengan mudah pula, entah jadi roti, mie, bakwan, dan tentu saja pe**r kambing kegemaran saya itu.

Tetapi saya tetap akan mendukung kampanye penggunaan bahan sumber karbohidrat lokal. Kalau di tempatmu banyak singkong, ayo galakkan pemakaian singkong. 

Banyak jewawut, kampanyekan pemakaian dan konsumsi jewawut. Banyak sorghum seperti di NTT, ayo kampanyekan sorghum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun