Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Makanan adalah Soal Seni, Skill, Sejarah dan Budaya

28 Februari 2021   20:19 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:16 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Foto: nusapedia.com)

Sumber Foto: netflix.com
Sumber Foto: netflix.com
Pencarian Resep Lama 

Musa Dagdeviren melakukan riset lapangan mendalam ke 40 desa wilayah Turki selama 18 (delapan belas) bulan. 

Bukan riset di internet seperti yang dilakukan orang-orang sekarang pada umumnya, tetapi benar-benar turun ke desa-desa menemui para perempuan dan laki-laki tua yang masih mengingat resep otentik makanan lokal di sana. 

Kini generasi baru tak lagi mengenal makanan lama, apalagi resepnya. Kuliner lama kini nyaris menghilang. Mencari makanan lokal yang biasa dia santap saat masa kecil dapat dikatakan sulit, sebab orang tak lagi mengenal makanan tersebut. 

Sumber Foto: IG Resto Ciya Sofrasi
Sumber Foto: IG Resto Ciya Sofrasi
Sumber Foto: IG Resto Ciya Sofrasi
Sumber Foto: IG Resto Ciya Sofrasi
Makanan adalah Penyatuan, Makanan Tidak Mengenal Kepentingan Seperti Manusia 

Ketika dia bandingkan dengan pengalamannya di Istanbul, ibu kota negara yang mana datangnya banyak bahan serta makanan dari seluruh penjuru Turki. Dari aliran agama meski sebagian sama-sama Muslim, perbedaan suku, mulai dari Kurdi, Armenia, kaum suni, syiah dan lain sebagainya, membuatnya mendapati sebuah pengalaman bahwa makanan adalah soal kebebasan, penyatuan rasa sekaligus kemurnian asal tahu bagaimana cara menyajikannya. 

Musa menyusuri budaya dan sejarah kuliner di kampungnya dari berbagai penjuru Turki bak seorang antropolog kuliner. 

Dia menemukan dan menggali lagi banyak makanan lokal di kalangan penduduk lokal sejak zaman dahulu. Bagaimana para pengembala domba di Nizip, Provinsi Gaziantep, wilayah Tenggara Turki dulu memiliki resep praktis menikmati susu domba yang baru diperah hanya dengan menambahkan buah ara. Susu domba yang agak setengah menggumpal, minuman pelengkap makan siang para penggembala.  

Membuat Buku, Membuka Restoran

Riset mendalam ke desa-desa itu akhirnya membuat Musa menemukan lagi makanan lama dan resep aslinya. Seperti, dia menemukan resep pangsit minyak di kampungnya, resep Oruk atau Kibeh isi daging giling, serta pangsit berminyak (Yagli Kofte) dan lain sebagainya. 

Begitulah Musa Dagdeviren, seorang chef ternama di Istanbul yang awalnya adalah seorang koki pembuat roti dan pemilik resto Ciya Kebab di Istanbul Turki. 

Sembari merampungkan bukunya tentang Resep Makanan Lokal Turki (The Turki Cookbook). Dia bersama istrinya, Zeynep, menerapkan semua hal yang dia dapat dari riset di lapangan dengan membuka Resto baru, Ciya Sofrasi, di Istanbul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun