Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kita Bukan Ahli Segala Hal, Buang Itu Jauh-jauh Kawan

31 Juli 2020   19:55 Diperbarui: 31 Juli 2020   23:38 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehidupan (Sumber: Pixabay/shahariar lenin)

 

Hal-hal yang baik, yang kita doakan untuk orang lain, apa saja dan siapa saja, rupanya memberikan hal posiitf dan kebaikan untuk diri kita, usaha kita. Bukan klenik, ilmiah kok. 

Ketika kita berfikir positif, berharap positif, berdoa positif, maka alam bawar sadar kita memunculkan opsi langkah-langkah positif dan kreatif yang harus kita ambil. Kekuatan Quantum Field. The Law of Atraction, hukum tarik menarik. 


Ketika sedang terpuruk katanya semua hal terasa gelap dan sumpek. Padahal kita semua tahu dan diajarkan pentingnya untuk berpikir dan bersikap positif. Baca buku, denger video motivasi Kang Ary Ginanajar Agustian juga sudah lama dilakukan. 

Kenapa malam itu, video tentang pentingnya berpikir dan bersikap positif itu terlihat begitu magis, dan seolah menyirnakan kesumpekan saya? Ya timing saja. Kadang kala pesan positif orangtua kita saja terasa makljeb banget saat waktu tertentu yang tidak kita sangka-sangka. .

Kenapa kita tahu, tapi sulit menerapkan pentingnya selalu berpikir, berharap, dan merasa positif? Karena ada bagian dalam diri kita yang selalu ngeyel. Kita bersikap skeptis dan kritis yang tidak pada tempatnya. Padahal, sikap skeptis dan kritis tidak berarti membuang pikiran dan sikap positif kita. 

Momen kedua ialah setelah melihat video Ary Ginnajar Agustian, rasanya saya seperti ditarik juga kepada notes Made Supritama berjudul "Fakultas Filsafat UGM" yang kebetulan mendapatkan like dari teman FB saya sehingga saya membacanya. 

Notes pembahasan tentang tentang ilmu filsafat yang membuat orang bisa berkerja di mana saja. Hal yang membuat saya juga seperti menemukan perpektif lain yang kemudian tersambung dengan pentingnya berpikir dan bersikap positif Ari Ginanjar Agustyan. Mungkin inilah kekuatan tarik menarik hukum The Law Of Attraction.

Ya, memang aneh. Bukannya terpesona untuk melihat dengan sudut pandang penulis notes itu, saya malah mendapat perpektif lain tentang cara hidup filsafat ecek-ecek yang banyak dilakukan oleh orang lain. 

Kadang saya juga sering bersikap "ngeyel dan bergaya bak filsuf" untuk melihat segala sesuatu dengan tingkat keruwetan tinggi, padahal seharusnya sederhana. 

Karena apa....? Karena merasa serba tahu dan merasa falsafah hidupnya harus ngeyel alias cerewet. Bahasa saya, merasa lebih jago filsafat dari ahli filsafat dan jebolan fakultas filsafat. Banyak itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun