Rara, Milenial yang Menguasai Semua Genre Musik dan Masih Menjunjung Akar Budaya

Awalnya, saya tak begitu terkesima oleh kehadiran Rara baik di televisi maupun youtube. Biasa, perempuan soksib macam saya mana sempat nonton acara kontes nyanyi di televisi. 

Tapi saya tau Rara, lengkapnya Tiyara Ramadani berasal dari Prabumulih, Sumatera Selatan. Ya sekali-dua kali akhirnya saya nonton juga karena orang-orang sekitar saya nonton Rara.

Bagus. Itu penilaian saya awal dulu. Bagus dan biasa. Buat saya, rata-rata penyanyi yang datang daripelosok  daerah memang jago nyanyi. Tempaan hidup bermusik, dari panggung ke panggung membuat mereka terasah menyanyi. Apalagi musik dangdut yang memang mengakar kuat di daerah. Termasuk Sumatera Selatan. 

Saya masih ingat masa-masa saya mengabdi di pelosok. Begitu diundang acara resepsi pernikahan atau hajatan apapun, selalu ada tampilan musik dangdut dengan penyanyi yang suaranya ciamik dan aksi panggung berani.  Saya bahkan masih ingat wajah beberapa penyanyi dangdut yang sering kami undang untuk mengisi acara penutupan diklat. Saya masih ingat nama panggung seorang penyanyi ngetop di sana waktu itu, Kasih Hati, hahaha. Ingatan tentang nyanyian dan lagu-lagu memang sudah sirna ya.

Itu sebabnya melihat Rara di awal-awal dulu, saya masih melihat "Bagus"nya Rara itu biasa. Tetapi, makin kesini, gara-gara youtube membawa saya melihat beberapa performance Rara, barulah saya menyadari Rara ini sangat istimewa. 

Kenapa saya sebut sangat istimewa...? sebab remaja putri yang masih sangat belia ini (saat mulai debut di kontes menyanyi sebuah channel televisi, usianya baru 16 Tahun),  memiliki modal besar untuk menjadi artis/ seniman besar. Dia punya kemampuan entertain, bisa menari pula, selain fisik yang relatif cukup manis kata saya. Rara pun  menguasai hampir semua genre musik. Dangdut, pop, rock, hip-hop, jazz, langgam jawa. 

Bahkan musik Batang Hari Sembilan yang adalah budaya lokal musik di Sumatera Selatan, piawai dia nyanyikan. Dengan petikan gitar khas Musik Batang Hari Sembilan yang dia mainkan. Rara ini, milenial yang menguasai hampir semua genre musik dan masih menjunjung akar budaya  Musik Batang Hari Sembilan dimana dia berasal. Ini mengagumkan buat saya.

Mau lihat beberapa performance Rara saat di panggung, chekidot ya

Saya tambah suka melihat Rara. Bukan, bukan saja karena saya salut bagaimana perjuangan hidupnya yang merangkak dari keluarga sangat sederhana. Ibu yang berjuang menggantikan posisi ayah yang sakit struk hingga akhirnya meninggal dunia. Saya kagum pada kemampuan entertainnya. 

Saya kagum pada kemampuan musiknya, dia jago gitar loh. Gitar bukan sembarang gitar, dengan gitarnya rupanya Rara piawai memainkan musik Batanghari Sembilan meski sedikit dia improvisasi. Buat saya itu membanggakan. Mana ada anak milenial masih mengusai musik Batanghari Sembilan. Tinggal para seniman tua macam Sahilin kalau di Sumatera Selatan.