Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Resep Pempek Limbah Paling Enak dan Bergizi, Pempek Kulit Ikan Tenggiri

17 Juni 2019   16:20 Diperbarui: 17 Juni 2019   19:27 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati pempek kulit terutama di hari ulang tahu Palembang memang nikmat| Sumber Foto: Dok.Pribadi

Hari ini, tanggal 17 Juni adalah hari jadi Kota Palembang yang ke 1336. Sebuah usia yang tua. Cukup tua untuk membuat Palembang dikenal sebagai Kota Niaga dan Kota Budaya yang penuh sejarah sampai saat ini. Saking tuanya, Palembang sekarang cukup bersaing dan sedang bersolek menjadi Kota Metropolis yang cukup diperhitungkan di Pulau Sumatra.

Tua saja tapi tak bernas, gak asyik ya. Saya bilang Palembang cukup bernas, meski harus banyak peningkatan di sana-sini. Semisal, keramah-tamahan warganya harus ditingkatkan apalagi saat ini Palembang dan Sumatra Selatan sedang sibuk mengembangkan dirinya menjadi pusat wisata kuliner, wisata budaya dan sejarah. 

Kenyamanan, keamanan dan kebersihan kotanya harus ditingkatkan juga. Hal paling penting buat saya, Palembang itu harus makin membuka diri dan menyenangkan bagi banyak pihak. Meskipun, untuk hal ini saya kira hitung-hitunganya harus matang juga. Carring capacity-nya harus diperhitungkan.

Oleh sebab itu, saya dan teman-teman tidak terlalu semangat dengan upaya mengusulkan Palembang sebagai salah satu calon ibu kota pada wacana pemindahan ibu kota yang digelontorkan Presiden kita. 

Selain karena Palembang bukan kota pantai, terlalu dekat dengan Pulau Jawa (posisinya tidak di tengah Indonesia), juga karena beban Kota Palembang sebagai salah satu kota besar juga sudah tinggi. 

Di antaranya, kemacetannya. Palembang sekarang sudah dilanda macet sepanjang hari. Hampir persis dengan Jakarta. Tidak terbayangkan betapa macetnya jika Palembang jadi ibu kota, wkkkk. Alasan lain, ya cukup tau diri. Masih banyak kota lain yang layak.

Pempek Kulit produk limbah yang lezat dan bergizi 
Omong-omong soal Palembang, lebih jauh dan secara khususon saya akan mengulas tentang pempek. Yupz, tau kan kuliner Palembang yang top markotop dan uenak ini. 

Data BPS Tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan tahun 2018 sebesar 6,04% , pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan minum sebesar 13,15%. Industri makanan dan minuman ditenggarai menyumbang angka besar untuk share ke PDRB di Sumatra Selatan Tahun 2018. Diantaranya adalah pempek. 

Menurut Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo jelang Asian Games lalu ada 6-7 ton pempek dibawa ke luar Palembang setiap hari. Jumlah yang cukup besar. Pastilah ini untuk memenuhi pesanan kawan-kawan Kompasiana di kota Lain, selain eskpor ke Malaysia, Singapore, dan Brunei. 

Sumber Foto: inkuiri.com
Sumber Foto: inkuiri.com
Salah satu jenis pempek yang banyak disukai dan dicari adalah Pempek Kulit. Teman-teman tau gak sih, pempek jenis ini sebetulnya adalah produk limbah. Yupz limbah karena berasal dari kulit ikan yang dahulu dibuang begitu saja. 

Kulit ikan, seperti halnya sisik ikan adalah bagian ikan yang biasanya kita buang. Seiring dengan perkembangan zaman, lama-kelamaan orang Palembang semakin pintar berinovasi dan bereksperimen. Kenapa begitu? Karena perkembangan teknologi dan hasil coba-coba. 

Saat ini semua bagian dari tubuh ikan itu tidak ada yang dibuang. Tulangnya sekarang bisa dibuat kerupuk dan kemplang tulang (enak loh dan tinggi kalsium). Isi perutnya dijadikan bahan pupuk, sebagian dibuat menjadi pelet ikan. 

Sisiknya (untuk ikan yang bersisik) dibuat kerajinan bisa. Kulit ikan (untuk ikan tidak bersisik), apalagi. Kulit ikan bisa dibuat pempek. Namanya Pempek Kulit. Ini kesukaan saya.

He, saya sedang senang-senangnya belajar mengolah Pempek Kulit dari kulit ikan tenggiri. Selain karena mudah juga bergizi, kaya protein karena berasal dari kulit Ikan Tenggiri. Telat ya, orang lain sudah pakar saya baru tertarik.

Beberapa hari jelang lebaran lalu, saya ke Pasar Kentut di kawasan Jalan Antasari dekat kawasan Jalan Sayangan Palembang dalam rangka membeli daging ikan giling segar dengan cara memilih ikan dan menunggu menggiling ikan. 

Saya menunggu pedagang menggiling daging ikan tenggiri pesanan saya (Biasa, Wong Plembang saat persiapan Lebaran biasanya membuat pempek sendiri untuk menjamu tamu saat lebaran). 

Saat itulah saya melihat kulit ikan tenggiri diletakkan dalam baskom besar yang entah kenapa di mata saya terlihat segar, seperti memanggil-manggil saya dengan mesra, 

"Umek....ayo dong olah aku menjadi pempek...", 

Pada menit ke sekian rayuan itu sepertinya berhasil sehingga saya akhirnya memesan 2 (dua) kilogram kulit tenggiri giling. 

"Tapi ibu harus ke sini siang, sekitar jam 10 baru saya giling..." kata si penjual yang segera saya iyakan

Beuh saya ke pasar itu lagi demi mendapatkan kulit ikan tenggiri giling yang segar. Kebetulan hari itu meskipun sudah masuk cuti bersama lebaran seluruh pegawai harus ikut upacara Hari Lahirnya Pancasila. 

Seusai upacara saya ke pasar itu lagi. Dalam pendangan saya, menggiling langsung lebih segar dan terjamin (yang dijual sudah kondisi digiling banyak dan kebanyakan beku dan agak meragukan untuk saya).

Resep Pempek Kulit
Berbekal resep ngoprek-ngoprek lagi di web (sebab resep lama entah diletakkan dimana, mau tanya bikcik Kartika, malu masa tanya mulu) saya mengolah Pempek Kulit Ikan Tenggiri tersebut. Hasilnya, alhamdulillah. Resep Cookpad memang anti gagal. Pempek Kulit Ikan Tenggiri saya uenak, kata saya.

Mau tau resep recooknya yang sudah saya modifikasi, ini dia

Bahan-bahan

  1. 900 gram kulit ikan tenggiri
  2. 100 gram daging ikan tenggiri
  3. 150 ml santai cair
  4. 500 ml air bersih 
  5. 1 buah bawang bombay dicincang kasar (saya potong halus)
  6. 1 mangkuk kecil bawang merah goreng (saya 3 sendok makan)
  7. 4 butir telur
  8. 750 gram tapioka atau sagu tani (saya pakai sagu cap orang tani Liaw liong pit)
  9. 30 gram garam (jika memakai garam meja halus saya sarankan dikurangi menjadi 20 gram saja karena takut asin).
  10. 10 gram gula pasir
  11. 5 gram lada bubuk
  12. Penyedap rasa jika suka (saya ganti royco 2 sendok makan, oleh sebab itu garam saya kurangi)

Cara Membuat

  1. Aduk kulit ikan dengan dagingnya dalam wadah sampai tercampur rata (saya mengaduk dengan mixer kecepatan paling rendah).
  2. Masukkan air dan aduk perlahan.
  3. Masukkan santan cair, bawang bombay, dan bawang merah goreng yang sudah diaduk rata ke dalam adonan.
  4. Masukkan garam, gula, lada bubuk, penyedap atau royco.
  5. Masukkan telur dan aduk perlahan (saya, masih dengan mixer kecepatan paling rendah).
  6. Masukkan tepung sagu (tapioka) sedikit demi sedikit sampai tercampur rata (saya mengaduk ini dengan sutil kayu).
  7. Siapkan minyak panas di wajan dan nyalakan kompor.
  8. Ambil sekitar satu sendok makan penuh dan tinggi, letakkan di tangan yang sudah ditaburi tepung terigu lalu pipihkan bulat melebar.
  9. Goreng dengan minyak yang terendam. Jika ingin mendapat pempek garing biasanya digoreng 2 kali. 

Karena saya buat untuk lebaran, saya menggorengnya asal matang. Setelah ditiriskan minyaknya dan dingin, disusun dalam wadah atau plastik dan disimpan di freezer. 

Ketika akan disajikan saat ada tamu, keluarkan dari frezzer pada suhu ruangan. Baru digoreng lagi. Bisanya subuh (dini hari) saat akan open house pempek kulit dalam frezeer saya keluarkan. Agak siang pas untuk digoreng.


Selamat mencoba. Ini resep mudah dan anti gagal asal dibaca dengan seksama. Kalau masih bingung boleh tanya pakar Pempek Kompal, bikcik Kartika Lestari. 

Makan pempek sambil merayakan hari jadi Palembang ke 1336 itu sesuatu yang haaaa... keren bagi saya. Apalagi dengan pempek kulit homemade, karya sendiri. Terasa bingits Plembangnya.

Salam Kompal. Salam Kompak selalu. Salam Kompasiana. Dirgahayu Palembang ke 1336. Salam Pempek Kulit Ikan Tenggiri dari umek Elly 

Sumber:
1. Data Jumlah pempek dibawa keluar palembang setiap hari
2. Pertumbuhan Ekonomi Sumsel TW.IV Tahun 2018
3. Pasar Kentut Palembang

Sumber Foto: Dok. Kompal
Sumber Foto: Dok. Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun