Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

#2019 Ganti (Isi) Kepala, Beranikah?

2 Januari 2019   15:35 Diperbarui: 2 Januari 2019   16:35 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: shuttercock

Ya, resolusi akhir tahun adalah hal yang selalu muncul pada jelang pergantian tahun.  Biasa, manusia pastinya ingin tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab itu mereka mencanangkan janji, semacam akad dengan diri sendiri bahwa dia akan melakukan pencapaian beberapa hal demi mencapai kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Banyak versi. Tapi yang saya sebut di atas tidak beda jauh dengan versi Kyai eh mbah Google, di sini bahwa Resolusi Resolusi Tahun Baru adalah tradisi sekuler yang umumnya berlaku di Dunia Barat, tetapi juga bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada Hari Tahun Baru . 

Punyakah kamu #resolusitahun2019 tersebut?  Kebanyakan orang pasti punya. Punyakah saya? tidak. Hiks, sebab terlalu sering menyiapkan resolusi tahun baru, prakteknya lain kejadian. Selain itu, saya akhirnya mengamini pesan Cak Nun yang berkata, seorang manusia cukup memiliki niat dan pikiran yang baik, maka kejadian yang baik akan terjadi padanya. 

Tapi, kawan-kawan jangan tiru saya. Jika tujuan resolusi tahun baru itu untuk perbaikan kenapa tidak. Ayo dong, miliki #ResolusiTahunBaru. Sepanjang pengamatan saya, banyak yang mencanangkan resolusi pada setiap tahun baru dan mereka berhasil.

Nah, sepengamatan saya juga, jauh sebelum menjelang pergantian Tahun 2018 ke  Tahun 2019, tiba-tiba  muncul sebuah resolusi keroyokan, #2019gantipresiden. Taggar yang memicu juga taggar lain seperti  #2019tetapjokowi, bahkan taggar lucu-lucuan seperti #2019gantilaptop, #2019gantimobil dan lain sebagainya. 

Tentu saja yang paling heboh adalah taggar #2019gantipresiden dan #2019tetapjokowi (emang ada taggar ini?). Entah kenapa. Ah, namanya juga tahun politik. Banyak yang tidak sabar, mencuri start, menggalang kekuatan karena takut gagal, padahal bulan April 2019 itu ya tidak lama lagi kan.

Saya sih, ya silahkan silahkan saja mau memeluk taggar yang mana. Mau ganti presiden hayo, mau tetap yang lama, bagus. Mau ganti mobil, bagi yang mampu, kenapa tidak. Asal damai sentosa, tidak menganggu hak hidup orang lain, silahkan saja.

Tetapi, sejujurnya taggar paling menantang bagi saya sebenarnya bukan ganti-ganti yang di atas, tetapi GANTI KEPALA. Resolusinya, #2019gantikepala, berani gak?

GANTI KEPALA,  ya ganti kepala. Tepatnya ganti isi kepala.  Yupz, Ganti isi kepala yang saya maksudkan adalah ganti pola pikir. Hal yang juga dimaksudkan Deddy Corbuzier. 

Bagi saya ganti isi kepala bisa juga dimaknai sebagai ganti mindset. Kalau dulu mikirnya cuma kulit-kulit, grasa-grusu, cepat terpancing, mungkin harus ditekadkan bahwa pada Tahun 2019 mulai melihat sesuatu dari esensi, substansinya. Melihat segala sesuatu dengan sabar, teliti, memperhatikan sumber, melihat manfaat duniawi dan ukhrowinya. Dengan demikian,  tidak mudah jadi umpan kerusuhan yang memang dicari oleh pihak yang memiliki tujuan tertentu yang menguntungkan diri dan kelompoknya. Ganti isi kepala yang membuat kita menjadi manusia yang tidak mudah jadi pengekor dan orang yang sekadar ikut-ikutan semata. Ganti isi kepala, ganti mindset sehingga kehidupan kita menjadi lebih baik.

Hanya pikiran iseng. Sebab resolusi-resolusi  #2019ganti di atas terlalu mainstream buat saya. Lagipula, saya sukses tidur di malam Tahun Baru Masehi 2019 kemarin lusa itu. Setelah menyantap makan malam dan menghabiskan sebongkol jagung rebus yang lembut dan manis. Begitu terbangun, oh sudah pukul 05.00 dinihari tanggal 01 Januari 2019.  Tidur setahun, he😊

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun