Mohon tunggu...
Elly NurulJanah
Elly NurulJanah Mohon Tunggu... Freelancer - Interested in Healthy, Traveling and Photography

LifeStyle Blogger, Interested in Healthy, Traveling and Photography

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Menulis dengan Gaya Bertutur (Story Telling)

11 Oktober 2018   13:52 Diperbarui: 9 November 2018   15:09 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuangkan ide atau gagasan ke dalam tulisan memang tidak mudah, Editor in Chief Kompas.com Wisnu Nugroho memberikan tips bagaimana menulis dengan gaya bertutur (story telling)

Bagi seorang blogger, menuangkan sebuah ide atau gagasan sebuah tulisan menjadi tantangan tersendiri. Tidak hanya tulisan tentang liputan, review sebuah produk juga membutuhkan idea tau angle gaya bertutur agar pembaca dapat menangkap pesan dari sebuah tulisan.

Menurut Mas Wisnu Nugroho, Editor in Chief Kompas.com "Seorang penulis harus mengumpulkan data sebanyak mungkin" hal tersebut disampaikan beliau saat menjadi narasumber hari ketiga Danone Blogger Academy 2018 di kantor pusat Danone Indonesia (6/10/18).

Skeptis, Sikap Dasar yang Harus dimiliki Seorang Penulis

Sikap dasar dalam menulis adalah skeptis, sikap meragu-ragukan atas segala sesuatu, sehingga mengantarkan penulis untuk mencari kebenaran.

Berikut adalah pentingnya sikap "skeptis" bagi penulis, yaitu :

  • Jika penulis terjebak dalam hal yang tidak memiliki sikap skeptis, maka penulis tidak dapat mencari sumber kebenaran. Sikap skeptis membuat penulis bisa mencari kebenaran.
  • Sikap skeptis juga pengantar pada bahan tulisan yang kaya, sehingga menjadikan tulisan yang memiliki daya untuk disampaikan kepada publik.
  • Skeptis membuat penulis melakukan hal-hal diluar yang biasa dilakukan
  • Skeptis menjadikan penulis lebih detail, memungkinkan cerita naratif muncul, bertutur dengan gaya bahasa masing-masing

Menulis adalah Berpikir

Menurut Mas Wisnu, "Menulis yang  susah dimengerti itu mudah, menulis yang mudah dimengerti  itu susah". Jika tulisan dapat dibaca tanpa bersusah payah, itu disebabkan karena kesulitan yang besar dalam menulis telah hilang  dan ditelan penulisnya.

Proses menulis itu memang tidak mudah, mulai dari mencari ide atau gagasan, mengumpulkan informasi (riset, observasi, wawancara), fokus, mengorganisir, mengkonsep hingga menghasilkan sebuah tulisan yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Dalam menulis, tanpa gagasan atau visi yang jelas, rancangan dalam pengumpulan informasi dan pengorganisasian bahan tulisan akan sulit dilakukan. Semakin mendapatkan gagasan yang kuat, maka tulisan juga semakin mudah dibuat.

Menulis itu berfikir, sebagai upaya untuk terus melatih bagaimana seorang penulis berfikir. Dan tetap fokus pada inti tulisan, karena fokus merupakan poros dimana penulis menghasilkan sebuah tulisan detail dan kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun