Mohon tunggu...
Ellyna FadhillahMaharani
Ellyna FadhillahMaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Governmment Science'20

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Kebijakan Pendidikan Pembelajaran Jarak Jauh

17 April 2021   06:05 Diperbarui: 17 April 2021   06:08 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah suatu hal yang penting didalam kehidupan,secara umum pendidikan adalah proses kehidupan yang menggambarkan diri dan mengembangkan diri pada tiap individu untuk dapat melangsungkan kehidupan.Pertama kali pendidikan dikenalkan melalui lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.Peran keluarga dalam hal pendidikan ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup anak terutama untuk orang tua.Melalui lembaga sekolah sebagai lembaga yang formal juga diserahi tugas untuk mendidik.Peran yang dimiliki sekolah juga besar sebagai sarana tukar pikiran sesame peserta didik.Guru juga berupaya dalam pembelajaran yang diberikan agar pelajaran yang sedang disampaikan cukup menarik minat anak didiknya karena masih ada anak yang beranggapan bahwa pelajaran yang diberikan oleh guru kepada muridnya tidak memiliki manfaat.

Sejak adanya virus covid-19 yang masuk ke Indonesia,pemerintah menerapkan social distance untuk mencegah penyebaran virus covid-19,dan akibatnya terjadi pembatasan pertemuan di semua bidang termasuk didalam dunia pendidikan.Pada awalnya pembelajaran di sekolah melalui tatap muka di kelas,maka harus dialihkan menjadi pendidikan jarak jauh(PJJ) dalam jaringan(daring) dengan menggunakan sistem online.[1]Sesuai dengan kebijakan kementrian pendidikan dan kebudayaan juga menerbitkan surat edaran No.04 tahun 2020 yang berisi kebijakan dalam pelaksanaan belajar mengajar didalam lingkup Pendidikan dalam masa darurat covid-19 yang salah satu isinya adalah beljar dari rumah dengan menggunakan kegiatan pembelajaran sevara daring atau jarak jauh. 

Secara konseptual PJJ(Pembelajaran Jarak Jauh) merupakan pembelajaran yang direncanakan,yang pada umumnya prosesnya terjadi ditempat lain atau diluar tempat pembelajaran.Oleh sebab itu,memerlukan adanya teknik khusus desain mata pelajaran,metodelogi khusus dibidang komunikasi yang melalui alat bantu media serta penataan organisasi.Peran dari PJJ pada dasarnya yaitu untuk memberikan akses pendidikan,mutu pendidikan,efisiensi didalam sarana dan prasarana pendidikan.[2]Pendidikan jarak jauh juga tidak memperhitungkan antara ruang dan waktu pembelajaran dan juga memiliki sifat yang mandiri untuk proses pengembangan peserta didik baik didalam proses pengembangan saat menggunakan metode maupun media pembelajaran.Dengan menggunakan system ini siswa dapat tetap berkomunikasi dengan guru melalui aplikasi seperti google classroom,telepon atau live chat,zoom,ataupun whatsapp group.[3]

Untuk menjadikan sebuah pembelajran daring dapat berjalan dengan sukses maka kuncinya terdapat pada efektivitas.Dan terdapat tiga hal yang dapat memberikan sebuah efek terkait dengan pembelajaran secara daring yaitu yang pertama teknologi,yang secara khusus pengaturan sebuah jaringan harus memungkinkan untuk dapat terjadi pertukaran asinkronisasi dan sinkronisasi,seorang siswa juga harus memiliki akses yang mudah dan sebuah jaringan yang seharusnya membutuhkan waktu minimal untuk pertukaran dokumen-dokumen.

Kedua,Karakteristik yang dimiliki oleh pengajar,seorang pengajar memainkan sebuah peran sentral dalam evektivitas pembelajaran secara daring,bukan menjadikan sebuah teknologi yang penting tetapi dari penerapan instruksional teknologi dari seorang pengajar yang menentukan efek pada pembelajaran,siswa yang telah hadir didalam kelas dengan sebuah instruktur yang memiliki sebuah sifat yang positif terhadap pendistribusian suatu pembelajaran dan memahami arti penting dari sebuah teknologi akan cenderung menghasilkan sebuah pembelajran yang lebih positif.Dalam lingkungan belajar yang konvensional siswa lebih cenderung terisolasi karena mereka tidak memiliki lingkungan yang khusus untuk berinteraksi dengan pengajar.Dan yang terakhir,Karakteristik yang dimiliki oleh para siswa,Leidner [10] mengungkapkan bahwa siswa yang tidak memiliki sebuah ketrampilan dasar dan disiplin diri yang tinggi dapat melakukan sebuah pembelajaran menjadi lebih baik dengan menggunakan metode yang disampaikan secara konvensional,sedangakan seorang siswa yang cerdas dan memiliki rasa kedisplinan diri yang tinggi akan lebih mampu untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode daring atau pembelajaran jarak jauh.[4] 

Adapun kendala-kendala yang dialami disaat berlangsungnya pembelajaran daring ini.Pada dasarnya kebanyakan dari siswa/guru atau yang sedang merasakan pembelajaran daring juga masih mengeluhkan adanya kualitas jaringan internet yang kurang stabil di daerahnya terutama didaerah yang terpencil,serta mahalnya juga jaringan internet yang biasanya mereka gunakan.Untuk masyarakat kota masih mempunyai banyak jaringan provider dengan penyedia layanan internet yang baik untuk mendukung proses pembelajaran daring.Sedangkan untuk di daerah pedesaan tidak banyak tersedia jaringan provider dengan kualitas jaringan internet yang baik sehingga untuk didaerah pedesaan masih kurang mendukung untuk melakukan pembelajaran daring. 

Selain hal tersebut,ada juga kendala lainnya seperti mahalnya harga jaringan kuota internet dengan kualitas yang kurang memadai.Solusi yang biasanya masyarakat gunakan yaitu pergi keluar rumah dan mencari tempat-tempat yang lebih tinggi ataupun ke daerah yang lebih ramai dan yang dianggapnya mempunyai kualitas jaringan yang baik.Padahal di sisi lain,hal yang merekan lakukan tersebut jelas melanggar program peraturan yang diberikan oleh pemerintah yang dilarang untuk mendatangi tempat keramaian.Namun karena adanya kendala seperti hal tersebut,maka mereka tetap memaksakan diri untuk keluar dari rumah yang kurang jaringan untuk tetap dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik dan lancar.

 

Untuk saat ini kendala yang dialami oleh para mahasiswa apabila dilakukan pembelajaran secara daring yaitu pembelajaran yang diberikan oleh dosen masih kurang maksimal.Kebanyakan dari dosen hanya akan memberikan daftar hadir untuk diisi oleh para mahasisa lalu setelah itu dosen akan memberikan bahan ajar atau modul dan kemudian menyuruh mahasiswa untuk mempelajarinya sendiri,untuk kemudiannya diberikan sebuah tugas untuk dikerjakan oleh mahasiswa.Untuk mengatasi hal ini biasanya para mahasiswa membuka website atau membuka youtube yang memiliki topik yang sedang dipelajari,dengan hal tersebut maka mahasiswa dapat memahami materi yang sedang dibahas selain dari penjelasan dosen.[5]

Masih ada sebagian guru yang memiliki kemampuan terbatas dalam hal menggunakan teknologi pada saat pembelajaran daring.Karena tidak semua guru memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi pada saat pembelajaran daring berlangsung.Sebagian guru tersebut tidak mampu dalam mengakses lebih jauh terkait jaringan internet,menggunakan aplikasi pembelajaran,membuat sebuah media seperti video pembelajaran sendiri.Dan juga pembelajaran daring telah berjalan selama 6 bulan yang membuat peserta didik dan para mahasiswa malas dan membosankan.

Solusi dari guru untuk meminimalisir adanya hambatan pembelajaran biasanya menyiapkan materi yang smenarik seperti membuat materi dengan slide powerpoint disertai dengan menggunakan video pembelajaran supaya materi yang dibahas dapat lebih menarik.Untuk keterbatasan guru dalam menggunakan teknologi biasanya mengoperasikan menggunakan yang lebih sederhana seperti peengapalikasian whatsapp.Peserta didik yang masih kurang peduli dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka guru dapat melakukan videocall atau telepon peserta didik dan orang tuanya secara personal.Apabila hal tersebut tidak ada respon dari peserta didik dan orang tuanya maka guru matapelajaran dapat bekerja sama dengan guru BK  untuk mencari tahu,apabila penyebabnya adalah malas maka guru dapat meminta tolong kepada orang tua siswa untuk mendampingi saat pembelajaran daring berlangsung[6]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun