Mohon tunggu...
Ellyn
Ellyn Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

an undergraduated student majoring in Communication Science in Atma Jaya Yogyakarta University.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

How KFC Filled The Void in Japan with It's Kentucky for Christmas

22 November 2020   12:43 Diperbarui: 22 November 2020   14:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A festive Colonel Sanders greets customers at KFC in Japan | Quality Stock Arts/Shutterstock 

KFC atau yang dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken, sebuah restoran cepat saji Amerika Serikat yang terkenal secara global dengan sajian ayam gorengnya yang legendaris. 

Slogannya "finger lickin' good" menjamur di seluruh bagian dunia. Siapa yang tidak tergoda dengan pesona ayam gorengnya yang dibumbui dengan 11 macam bumbu dan rempah-rempah yang sedap? Resep rahasianya menjadi kunci sukses KFC hingga bisa menjadi restoran cepat saji andalan semua orang.

KFC telah membuka cabang di 130 negara di seluruh dunia dan terletak di lebih dari 21.000 lokasi. Di setiap sudut kita berjalan, kita tidak akan terlalu jauh untuk menemukan KFC (Dixon, 2017).

KFC telah berkelana ke banyak bagian di dunia dengan menawarkan menu andalannya, ayam goreng. Tidak ada yang tidak tergoda dengan pesona ayam gorengnya. 

Ada satu fakta unik dibalik kesuksesan KFC menggoda para penikmat ayam gorengnya, yaitu di Jepang ayam goreng KFC menjadi makanan wajib saat Natal! Begitu cintanya masyarakat Jepang dengan ayam goreng dari KFC yang dibumbui dengan spesial, hingga dijadikan christmas meal's tradition. 

Apa yang dilakukan KFC hingga bisa dijadikan makanan wajib saat natal di Jepang? Bagaimana KFC mengiklankan produknya hingga bisa memikat hati pelanggannya? Mari kita simak!

Kentucky for Christmas

Natal di Jepang memiliki tradisi yang cukup unik dibandingkan dengan beberapa negara, pasalnya, saat Natal orang Jepang akan berbondong-bondong membeli KFC untuk dinikmati bersama dengan orang terkasih. Bulan Desember menjadi bulan yang paling sibuk bagi KFC di Jepang.

Bagi beberapa masyarakat Jepang, tidak ada sesuatu yang spesial saat hari Natal, perayaannya sama seperti saat hari Valentine, sehingga tidak ada perayaan atau tradisi khusus seperti di beberapa negara yang memang banyak masyarakat merayakan Natal. 

Tradisi makan ayam goreng KFC saat Natal di Jepang dimulai ketika manager KFC pertama di Jepang, Takeshi Okawara, mendengar beberapa orang asing di Jepang yang berkata merindukan makan ayam kalkun saat Natal. 

Muncul ide dari Okawara untuk menjadikan ayam goreng sebagai cara lain untuk merayakan Natal bagi orang Jepang, dan bagi orang asing yang tinggal di Jepang.

Sumber: Metro.co.uk. 
Sumber: Metro.co.uk. 

Pada 1974, akhirnya KFC Jepang memulai strategi pemasarannya dengan mengiklankan Kurisumasu ni wa Kentakii atau Kentucky for Christmas. Kentucky for Christmas diiklankan dengan menunjukkan sebuah keluarga di Jepang yang dikelilingi tumpukan ayam goreng, dan memunculkan maskot Colonel Sanders yang menggunakan kostum Santa Klaus untuk mendukung suasana penjualan saat Natal ini berhasil menarik perhatian banyak masyarakat Jepang dan membawa KFC di Jepang menjadi banyak peminat (Barton, 2016). 

KFC dapat dinilai berhasil dalam mengiklankan produknya. Kentucky for Christmas yang dihadirkan hanya saat Natal di Jepang berhasil mengisi kekosongan, karena tidak ada tradisi khusus saat Natal di Jepang, sehingga KFC hadir dan seolah mengatakan ini (makan ayam goreng) adalah yang seharusnya dilakukan saat Natal. Apa yang dilakukan KFC adalah membawa budaya atau tradisi baru ke tempat baru dengan produk yang ditawarkan.

 KFC merupakan contoh dari keterbukaan masyarakat Jepang untuk mengadopsi budaya dan perusahaan Barat. Apabila KFC melakukan hal serupa (mengiklankan Kentucky for Christmas) di Amerika, mungkin, atau tentu tidak akan ada antusias yang sebesar itu, karena di Amerika mereka mengenal dan merayakan Natal, dan punya tradisi sendiri dalam merayakannya, namun bukan dengan makan KFC. KFC memperkenalkan budaya makan ayam kalkun ke Jepang dengan menggantinya menjadi makan ayam goreng.

KFC bukan hanya sedang jualan, namun KFC membawa budaya lain dengan sedikit penyesuaian untuk mengisi kekosongan dan menjawab keinginan konsumen. 

Sementara KFC berusaha mengiklankan dan menjual produknya, menyantap KFC's Party Barrel di Jepang dilihat sebagai tradisi untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang terkasih dan merayakan suasana Natal.

REFERENSI

Barton, E. (2016, Desember 20). Why Japan celebrates Christmas with KFC. Dilansir dari bbc.com.

Dixon, C. (2017, Desember 8). The untold truth of KFC. Dilansir dari mashed.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun