Seperti ingin kembali ke ruangan itu
Ruang dimana kulihat wajah itu memberikan senyum terbaiknya
Tatapan hangatnya
Seperti memberitahuku bahwa ia akan selalu menjagaku
Sentuhan lembut telapak tangan itu mendarat di pipiku dan memberikan kenyamanan
Aku tak ingin membuka mataku saat itu, aku tak ingin pulang
Bahkan ketika aku sadar, hal itu seperti memori yang memang pernah terjadi secara nyata
Walau ku tahu sesungguhnya kejadian itu terkunci dalam ruang yang tak dapat kuhampiri untuk selamanya
Bahkan tidak pernah terjadi
Berhari-hari aku menjadi bodoh
Terlalu hanyut dalam memori yang membuatku tidak dapat berpikir jernih
Terlebih lagi dengan adanya dawai yang mendukung suasana isi kepalaku
Memang tak ada gunanya, namun sulit
Sulit untuk sadar sepenuhnya bahwa kejadian itu hanyalah bunga tidur