Mohon tunggu...
Komang Elik Mahayani
Komang Elik Mahayani Mohon Tunggu... Guru - Belajar Selalu

Seorang guru yang semangat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempersiapkan Mental Siswa Pasca Pandemik

30 Juni 2020   13:43 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:38 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mempersiapkan Mental Siswa Pasca Pandemik Bersama DR. Ani Khairini, M.Psi Psikolog

Mengikuti Webinar GTK DIKDAS Hari Rabu sesi 1. Dengan mengambil topik pertama yakni mempersiapkan mental siswa pasca pandemik. Materi dibawakan oleh DR. Ani Khairini, M.Psi Psikolog. Berlatar belakang dari peranan perubahan yang membentuk mental seseorang. Perubahan yang kekal. Bersumber dari itu membuat seseorang harus siap dalam kondisi apapun.

          Zona Nyaman. Jika seseorang bisa memilih, meraka ingin selalu berada pada zona nyaman. Namun apa yang terjadi? Manakala dalam perjalanan hidupnya, seseorang harus berpindah dari zona nyaman itu.  Ada beberapa zona yang harus dilalui untuk melewati kondisi perubahan tersebut. Kondisi yang akan dihadapi lebih jelasnya akan disimulasikan dalam sebuah kasus:

  • Zona Ketakutan
  • Masa pandemi sudah menginjak di bulan yang ke3. Pada situasi sebelumnya dan mungkin saat ini masih saja seseorang berada pada zona takut dan frustasi. Paranoid terlalu tinggi yang membuat melakukan perilaku ekstrim. Membeli stok masker dan obat yang berlebihan. Terpancing emosi menyebabkan mudah marah dan sering mengeluh. Tidak bijaksana dalam memperoleh berita dari media sosial.
  • Zona Belajar
  • Mental mulai ada peningkatan. Seseorang akan belajar akan kondisi yang ada. Mampu beradaptasi dengan keadaan dan situasi. Seseorang akan mulai bisa menerima kenyataan, mampu mengendalikan diri.
  • Zona Bertumbuh
  • Tidak hanya belajar untuk diri sendiri tetapi mampu menjadi tumpuan orang lain. Perilaku yang dilandasi akan kasih sayang pada diri dan sesama. salah satu profesi yang ikut andil dalam zona bertumbuh adalah guru.

Apa Beda Sekolah dan Rumah?

Selama 3 bulan siswa belajar dari rumah. Tentu menentukan pola pembelajaran tidaklah gampang. Peranan Sekolah dan Rumah akan menjadi ambigu saat ini. Namun jangan salah, Nara sumber memberikan pemahaman apa beda sekolah dan rumah.

Sekolah merupakan bagian pengajaran sebagai penjunjang. Utamanya pendidikan ada di lingkungan rumah. Terlebih pendidikan mental dan karakter. Orang Tua yang memiliki tanggung jawab penuh tentang itu, sedangkan sekolah bisa diibaratkan sebagai asisten ahli untuk mendapatkan pengetahuan dan kecakapan hidup. Diibaratkan sekolah sebagai tempat transformasi.

Pendidikan di Era Pandemik  

Agile education adalah sebuah pronsip dan model pendidikan yang mampu memelihara kontinuitas pembelajaran dalam segala situasi, kondisi dan cobaan kehidupan secara lincah, tangkah dan adaptif berdasarkan kehidupan riil.

Bagaimana menjadi guru yang cekatan saat pandemi. Tak hanya mengajar, beberapa aspek yang harus dimiliki dalam diri guru itu sendiri yakni bisa menjadi motivator, fasilitator, instruktur, konselor, mentor.

Dalam pembelajaran jarak jauh guru, orang tua dan siswa diharapkan memiliki smart learner.

Ciri The Smart Learner :

  • Pejuang ilmu ( inside out)
  • Pejuang : Kreatif
  • Tahu Tujuan hidup dan Peran Kehidupan
  • Memiliki akal-pikiran-ilmu
  • Insighhtful: A-ha! Learner
  • Feminine Learner: hati nurani, peka rasa dan intuituitif
  • Pemburu Hikmah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun