Mohon tunggu...
Aminahtuz Zahro
Aminahtuz Zahro Mohon Tunggu... Dosen - Hamba Allah

Ingin membagi kebermanfaatan dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Pola Asuh dan Dampaknya

18 Oktober 2018   21:13 Diperbarui: 18 Oktober 2018   21:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hello good parents jaman now,selamat datang di dunia anak yang super unik,unik karna bermacam-macamnya pola asuh yang diterapkan setiap orang tua, sehingga menumbuhkan karakteristik yang berbeda pula.

Menurut Dr. Moh. Shochib dalam bukunya yang berjudul pola asuh orang tua, ia mengatakan bahwasanya "pola asuh orang tua dalam membantu anak untuk mengembangkan disiplin diri adalah upaya orang tua yang di terapkan terhadap penataan lingkungan fisik, lingkungan sosial internal, pendidikan internal dan eksternal, dialog dengan anak-anaknya, suasana psikologis, sosio budaya, perilaku yang di tampilkan pada saat terjadinya pertemuan dengan anak-anak, kontrol terhadap perilaku anak-anak dan menentukan nilai-nilai moral sebagai dasar berperilaku dan yang di upayakan kepada anak-anak". Tetapi kebanyakan orang tua menerapkan pola asuh yang tidak cocok dengan karakteristik anaknya, yang mana orang tua memacu anaknya untuk tumbuh dan berkembang dengan sempurna sebagaimana yang ia harapkan .

Gambaran-gambaran seperti ini adalah dunia orang tua yang memacu anaknya untuk terus berlari kencang kedepan dengan ketiadaan garis finish. Sejumlah orang tua menikmati perannya tersebut, karna selain memegang kontrol penuh atas perjalanan anak-anak nya, mereka juga merasakan kepuasan atas aturan-batasan yang mereka tetapkan sendiri.

Namun, benarkah pola asuh yang terlihat sistematis ini baik untuk perkembangan anak? Berikut ini jenis gaya/pola dalam pengasuhan:

1. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh orang tua yang memaksakan kehendak. Dengan tipe ini, orang tua cemderung sebagai pengawas(controller). Dalam upaya mempengaruhi anak sering menggunakan pendekatan (approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. Hubungan pribadi antara orang tua dan anak cenderung renggang dan berpotensi adanya perbedaan pendapat 

Adapun dampaknya pola asuh ini ialah anak rendah diri, mudah bosan, tertutup, kurang percaya diri dan tingkat kreativitasnya sedikit.

2. Pola asuh demokratis

Pola asuh demokaratis ini adalah tipe pola asuh yang terbaik dari semua tipe pola asuh yang ada. Hal ini disebabkan tipe pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan individu anak, tipe pola asuh demokratis mengharapkan anak untuk berbagi tanggung jawab dan mampu mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimilikinya, keluarga dengan pola asuh demokratis dapat di jumpai pada keluarga seimbang yang ditandai oleh keharmonisan hubungan (relasi) antara ayah dan ibu, ayah dengan anak, serta ibu dengan anak.

Adapun dampak pola asuh ini ialah memiliki kepercayaan diri yang tinggi, bersikap bersahabat dengan siapapun, mampu mengendalikan diri sendiri, memiliki sopan santun dengan orang lain, mau bekerja sama, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dll.

3. Pola asuh permisif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun