Mohon tunggu...
Alfonsus Hirland
Alfonsus Hirland Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Prodi Ilmu Komunikasi, Angkatan 2019.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ekspresi dan Kata-kata, The Power of "Keuwuan"

24 November 2020   22:56 Diperbarui: 24 November 2020   23:14 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via medium.com/@sentalsentil

Berbicara tentang komunikasi dan sekaligus ilmu komunikasi, salah satu konsep yang barangkali akan kita temukan adalah tentang sebuah model atau bentuk relasi, yang acap kali dikenal dengan istilah love-relationship. 

Model atau bentuk relasi love-relationship ini pun, sering kita kenal dengan istilah 'pacaran'. Galibnya, relasi yang semacam ini bukan barang baru untuk banyak orang. 

Fakta yang tak dapat kita elak adalah bahwa fenomena ini telah membius banyak kalangan usia. Bahkan, bocah-bocah sekolah dasar saja sudah familiar dengan fakta semacam ini. 

Saya kira, melalui berbagai platform media sosial, kita dapat menemukan, bagaimana kemudian orang-orang menampilkan atau memperlihatkan love-relationship ini. Bahkan, belakangan ini kita kenal satu istilah, yaitu 'keuwuan' antara sepasang kekasih.

Nah, dalam realitasnya, salah satu hal penting dalam menjalankan love-relationship adalah tentang cara membangun komunikasi. Komunikasi menjadi inti dari sebuah relasi, termasuk soal love-relationship. 

Hanya dengan komunikasi, relasi tersebut akan awet dan selalu membangun. Sekurang-kurangnya, komunikasi membantu setiap pasangan dalam menemukan dan menentukan apa saja yang diinginkan oleh pasangan tersebut untuk dijalani bersama. 

Sebagai misal, sepasang kekasih membutuhkan komunikasi dalam menentukan apa yang perlu dilakukan dalam membangun hubungan; mungkin menyepakati untuk menjadwalkan kapan harus bertemu, setiap harus berbagi kabar, dan sebagainya.

Melalui tulisan sederhana ini, saya hendak berbagai kepada kalian semua yang selalu merindukan dan mengharapkan sebuah 'keuwuan' dalam menjalin sebuah hubungan. 

Yah, barangkali ini lebih relate ke anak-anak milenial, yang memang akrab dengan istilah yang satu ini. Ini semacam tips sederhana untuk mewujudakn dan merawat 'keuwuan' dalam sebuah hubungan. 

Hanya saja, kita perlu kembali ke konsep awal, bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, kita membutuhkan yang namanya komunikasi. Lantas, komunikasi yang seperti apa? 

Pertama-tama, kita perlu mengetahui, bahwa cinta adalah perasaan yang ditandai dengan kedekatan dan kepedulian, serta oleh keintiman, hasrat, dan komitmen (Stermberg, 1998). Selanjutnya, dalam berkomunikasi, kita perlu mengenal yang namanya komunikasi verbal dan non-verbal. 

Kedua bentuk komunikasi ini, ibaran dua mata koin yang tidak bisa dilepaspisahkan. Sederhananya, komunikasi verbal adalah soal penggunaan kata-kata, sedangkan komunikasi non-verbal lebih terkait semua peristiwa komunikasi di luar penggunaan kata-kata tadi.

Lalu, bagaimana mengaplikasikannya dalam sebuah hubungan, agar menumbuhkan dan merawat 'keuwuan'? Perasaan yang membara kepada pasangan, perlu dibarangi dengan tindakan komunikatif. 

Maka, dalam membangun 'keuwuan' dalam sebuah hubungan, saya menawarkan dua hal, yakni romantisme kata-kata dan ekspresi atas kata-kata yang diucapkan. Kedua tips ini merupakan perwujudan dari komunikasi verbal dan non-verbal. 

Lebih jauh, kedua hal tersebut semakin menuntut sepenuhnya kejujuran dari setiap pasangan. Romantisme kata-kata akan terindikasi sebagai sebuah kebohongan ketika ekspresi atas kata-kata tersebut tidak sejalan; demikian sebaliknya, ekspresi romantis yang tidak dibarengi dengan romantisme kata-kata, hanya akan menjadi sebuah bentuk keterpaksaan. 

Namun, ketika kedua hal ini berjalan bersamaan, maka kejujuran dan ketulusan akan terpancarkan. Pada akhirnya, atas kejujuran dan ketulusan tersebut, sekurang-kurangnya akan muncul berbagai sikap dan tindakan yang menuju ke arah 'keuwuan' tadi.

Jadi, saya sangat menyarankan kepada setiap kalian yang sangat mengharapkan 'keuwuan' dalam sebuah hubungan untuk mulai mempraktikkan kedua bentuk komunikasi tadi. Hanya dengan berjuang dan komitmen untuk menjalankan komunikasi yang semacam itu, niscaya romantisme dalam sebuah hubungan akan meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun