Tak sampai disitu, setelah terjadi pertempuran hebat, Tentara Bellanda melakukan pembersihan dan menangkap dan memenggal kepala bahkan memotong tubuh seorang pimpinan TNI yakni Letnan Husein menjadi tiga bagian.
Pada tahun 1976 didirikanlah monumen untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang tersebut. Didalam Monumen Plataran ini terdapat patung simbolis Letnan Husein yang dipotong tubuhnya dengan tinggi 5 meter yang di belakangnya terdapat tugu yang atasnya terdapat replika burung garuda simbol negara Indonesia.Â
8 patung taruna naik burung garuda yang sedang memanjatkan doa kepada yang Maha Kuasa, agar para arwah pejuang diterima, dua buah joglo yang melambangkan bulan ke dua yakni Februari, 24 buah anak tangga yang melambangkan tanggal terjadinya pertempuran hebat antara tentara Indonesia dengan tentara Belanda ini dan ukiran kaca bertulis MA atau Militer Academy. Monumen ini diresmikan pada 24 Februari 1977 oleh Jenderal Surono.
Monumen Plataran yang memiliki luas 7.500 meter persegi ini sering digunakan berbagai macam kegiatan. Tak jarang juga dikunjungi oleh taruna Akmil untuk ziarah dan karya bakti.
Dengan adanya Mandiri Jogja Marathon ini diharapkan para wisatawan maupun peserta dapat melestarikan dan menjaga destinasi yang ada. Sehingga destinasi wisata yang unik dan memiliki nilai sejarah ini tidak terbengkelai.Â
Selain itu dengan adanya Mandiri Jogja Marathon ini diharapkan para wisatawan terutama wisatawan lokal dapat merawat dan menjadikan wisata bersejarah ini sebagai sarana edukasi. Sampai jumpa di ajang Mandiri Jogja Marathon 2019.