Mohon tunggu...
dr. Ellen Rosiana E.R.
dr. Ellen Rosiana E.R. Mohon Tunggu... Dokter Umum -

Owner Best Dream -Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sahabat Sejatiku

9 November 2017   20:19 Diperbarui: 9 November 2017   20:21 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : http://mandevsidhu.com

Apakah anda Ingin mempunyai sahabat sejati?  Terkadang kita merasa hidup di dunia ini seorang diri. Tak ada sahabat, tak ada saudara. Orang di sekeliling kita bagaikan orang asing yang tak bisa diajak menjadi sahabat.

Dalam menjalin persahabatan, memang tidak semua orang bisa memulainya. Apalagi dalam lingkungan baru. Bisakah kita menemukan seseorang yang akan menjadi sahabat?

Kita tidak perlu mencari sahabat, karena sebenarnya sahabat itu ada di depan kita. Dalam pergaulan, kunci pertama untuk mendapatkan seorang sahabat adalah melalui perkenalan. Selanjutnya akan membawa kita memasuki suatu ruang yang kita bisa lihat, lalu menempatkan sesuatu di dalamnya. Seperti ada pepatah mengatakan, "tak kenal maka tak sayang".

Siapakah orang yang harus kita kenal? Haruskah kita mencari dan memperkenalkan diri satu persatu dengan orang lain yang tidak kita kenal? Ternyata tidak begitu untuk mendapatkan seorang sahabat.

Orang yang kita kenal,di sekeliling kita adalah orang pertama yang akan menjadi sahabat kita. Seorang suami adalah sahabat bagi pasangannya. Dengan kehadiran pasangannya, seseorang akan merasa ada ruang yang bisa dipakai untuk saling melihat dan menempatkan sesuatu.

Seseorang dengan pasangannya akan saling memberi tanpa mengharapkan balasan. Dia hanya ingin selalu memberi untuk mendapatkan hal yang terbaik.

Setiap bertemu dengan seseorang, kita harus berpikir positif terlebih dahulu. Selanjutnya kita bisa saling memberi dan mungkin sekadar saling mengingatkan. Sebagai contoh, dalam suatu hari kita bertemu dengan orang yang lebih muda. Kita bisa berbincang-bincang untuk suatu hal, lalu  saling mengingatkan untuk memberi suatu masukan, dan akhirnya akan saling berinteraksi menjalin suatu hubungan persahabatan yang saling memberi energi positif.

Ketika kita bertemu dengan orang yang lebih muda, kita bisa berteman, saling bercerita, dan akhirnya bisa saling kenal. Kita pun bisa menjadi sahabatnya dan mengubah kebiasaan buruknya, serta memberikan semangat hidup baginya. Selain itu kita pun akan mendapat  energi  untuk memperbaiki diri kita sendiri,  sekaligus  memberi motivasi orang lain.

Seorang sahabat sejati akan selalu mengalirkan energi yang terus menerus dan akan memberi semangat bekerja, semangat hidup yang saling menguatkan dan saling mendukung satu sama lain. Persahabatan memang sebaiknya terjalin tanpa memandang usia dan jenis kelamin, serta latar belakang seseorang.

Ketika berhubungan dengan orangtua pun, selain menjadi anak yang berbakti, kita juga harus menjadi sahabat sejati bagi beliau. Orangtua adalah energi positif terbesar yang ada dan bisa kita  bangun untuk memberi semangat dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan. Semakin kita dekat dengan orangtua, beliau akan menjadi energi yang luar bisa bagi kita, dan juga sebaliknya, kita akan menjadi motivasi  hidup baginya.

Bagaimana dengan anak-anak kita? Untuk bersamanya, kita haruslah menjadi sahabat sejatinya. Dengan persahabatan yang terbentuk, maka terjalinlah hubungan yang  semakin akrab dan semakin terbuka untuk saling mencurahkan apa keinginan hati masing-masing. Seorang anak akan tidak merasa takut dengan kesalahannya dan seorang ibu akan lebih mengetahui perkembangan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun