Mohon tunggu...
Ellen Cheryl
Ellen Cheryl Mohon Tunggu... Freelancer - siswa

sekolah itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Bullying! Semua Orang Layak Dihargai

10 Agustus 2020   11:53 Diperbarui: 10 Agustus 2020   12:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah secara mandiri di canva

Perundungan atau yang sering disebut dengan bullying masih sangat sering ditemukan di Indonesia. Perundungan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dengan secara verbal ataupun non-verbal. Disetiap lingkungan pertemanan pasti terjadi suatu pembullyan terhadap sesama. Kasus perundungan juga sangat sering ditemukan antar siswa atau siswi di lingkungan sekolah.

Aksi perundungan dapat melibatkan beberapa perilaku seperti menendang, memukul, membuat gerakan kasar (melukai). Kita semua tahu, bahwa aksi tersebut merupakan sebuah perundungan tetapi, dikalangan masyarakat terdapat juga aksi prundungan yang dilakukan.

Hanya saja banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa memanggil sesama dengan panggilan buruk, menghina sesama, dll juga merupakan aksi perundungan. Meskipun mengatakan hal buruk kepada teman dijadikan sebagai bahan bercandaan tetapi, hal tersebut sudah termasuk perundungan dan dapat memicu.

Sesuai pengalaman pribadi saya, tidak hanya anak remaja saja yang membully atau dibully tetapi saya juga sering melihat pembullyan yang dilaukan oleh orang yang sudah dewasa. Perundungan yang dilakukan orang dewasa biasanya dengan menggunakan kata-kata yaitu dengan mengatai atau memanggil teman dengan sebutan yang tidak pantas dan layak.

Hal -- hal seperti ini semakin banyak saya temukan dan bahkan di media sosial banyak juga terjadi perundungan maupun terhdap orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Hal ini dapat menyakiti perasaan seseorang dan bisa membuat seseorang menjadi tidak menghargai dirinya sendiri serta berdampak kepada kesehatan mental seseorang. hampir setiap hari saya melihat perundungan melalui media sosial.

Ketika kita melihat perundungan yang terjadi di lingkungan sekitar kita sebaiknya kita berani untuk berbicara kepada pihak yang berwenang karena seseorang yang dibully tidak berani untuk berbicara karena ia akan merasa terancam jika berbicara.  

Bila terjadinya suatu pembullyan, korban, pelaku, dan saksi harus direhabilitasi kejiwaannya karena hal ini dapat teringat terus selama mereka hidup dan juga agar secara psikologis dapat pulih dari perasaan tersakiti dan dendam.

Kita sebagai makhluk sosial harus memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama. Dengan kita memiliki rasa toleransi maka kita dapat mengurangi perundungan yang terjadi di kalangan masyarakat. Rasa toleransi penting untuk diterapkan di setiap individu agar dapat menghargai sesama dan karena kita setiap individu berbeda-beda tetapi kita masih sesama manusia.

Pada kasus perundungan, korban harus sangat diperhatikan dan bukan dibiarkan karena hal-hal negative yang diterima korban dari pelaku pembully sangat berdampak pada psikis korban dan pelaku. Banyaknya korban yang meninggal terhadap kasus bully adalah karena bantuan yang diberikan masih kurang. Kesehatan mental sangatlah penting dan harus diperhatikan karena gangguan psikologis menjadi penyebab utama bunuh diri.

Peran orang tua juga sangat diperlukan untuk mengatasi bully yaitu dengan membangun relasi yang baik dengan anak dengan berinteraksi dan membangungun kedekatan yang baik sedari kecil dengan orang tua. Selain itu orang tua juga perlu mengajarkan tentang pergaulan dan teman yang baik sedari kecil karena pergaulan merupakan salah satu pembentuk kepribadian seorang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun