Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 59 gelombang 8 berperan aktif dalam penyuluhan dengan topik pencegahan dan penanganan DBD di Kota Batu khususnya di Desa Sidomulyo.
Penyakit DBD bukan merupakan hal baru di Indonesia. Penyebab utamanya adalah infeksi virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor atau perantara utama. Selain itu, Â nyamuk Aedes albopictus yang sebelumnya dikenal sebagai vektor virus cikungunya dan Zika. Kasus DBD di Indonesia belum dapat hilang sepenuhnya. Sejumlah faktor berpengaruh di dalamnya, seperti iklim, vektor nyamuk, populasi nyamuk, hingga kekebalan komunal (masyarakat). Penyakit ini apabila tidak ditangani secara tepat bisa berakhir dengan kematian. Kasus DBD di Indonesia masih menjadi salah satu fokus perhatian dari pemerintah seperti di Kota Batu khususnya Desa Sidomulyo.
Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap uji coba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa. Upaya yang dapat dilakukan dengan melakukan gerakan 3M Plus.
 Oleh sebab itu, kelompok 59 gelombang 8 program PMM dengan dosen pembimbing lapangan Delora Jantung Amelia, M.Pd melakukan penyuluhan dengan topik "Pencegahan dan Penanganan Demam Berdarah Dengue" . Sasarannya yaitu murid SDN Sidomulyo 02, Kota Batu. Mereka memberikan penyuluhan  kepada anak sekolah dasar tentang pengertian Demam Berdarah Dengue serta Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan menggunakan metode penanyangan video animasi nyamuk . Sehingga anak-anak lebih mudah memahaminya..
Diharapkan siswa-siswi SDN Sidomulyo 02 mengetahui dan memahami serta mempunyai sikap yang positif tentang penyakit Demam Berdarah yang dimulai dari pengertian, penyebab, cara penularan, gejala, pencegahan serta pertolongan pertama yang dilakukan, tujuan khusus yaitu setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang DBD .
