Mohon tunggu...
Dr. Elkana Timotius
Dr. Elkana Timotius Mohon Tunggu... Freelancer - Retail Expert, Industrial Engineer, Wedding MC, Tour Leader, Nature Photographer, Road Cyclist!

Live Passionately...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperbaharui Semangat Kebangkitan Nasional

25 Mei 2020   12:13 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:46 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Bangkit dan Merdeka 100%

Melalui Keputusan Presiden nomor 316 tahun 1959, setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional sesuai tanggal kelahiran organisasi Budi Oetomo yang didirikan Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada tahun 1908.  Hari Kebangkitan Nasional dijadikan sebagai momentum untuk mengingatkan semangat nasionalisme dari generasi muda yang bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada saat itu.  Kemerdekaan yang diperjuangkan bangsa Indonesia saat ini tentunya tidaklah sama, bukan penjajahan secara fisik yang dihadapi namun semangat kebangsaan yang perlu diperjuangkan untuk terus dibangun dalam rasa nasionalisme.

Sungguh sangat disayangkan bila saat ini makna kebangkitan nasional terasa semakin memudar dan terlupakan.  Tidak banyak generasi muda yang mengenal dan memahami makna dari Hari Kebangkitan Nasional tersebut.  Padahal, selama masa pandemik virus Corona yang dihadapi oleh seluruh masyarakat dunia, khususnya di Indonesia, semangat kebangkitan nasional harus dibangkitkan kembali.  Perjuangan bersama untuk berdamai dengan virus Corona pasti akan memampukan bangsa Indonesia untuk segera pulih dan siap menghadapi perubahan kehidupan yang akan terjadi.  Tidak ada seorang pun yang mampu menahan gelombang perubahan nanti setelah masa pandemik berakhir.  Era normal baru menjadi bagian dari semangat kebangkitan nasional masa kini yang harus diperbaharui.

Kebangkitan Sosial Bermasyarakat

Kesenjangan sosial dan rendahnya kesadaran hidup bermasyarakat menjadi bibit terjadinya budaya diskriminasi dan perundungan.  Derap kehidupan modern disadari telah merenggangkan hubungan sosial di masyarakat, kepedulian dengan sesama selalu dilandasi adanya kepentingan dan kesamaan yang diukur dari agama, suku, ras, arah pandangan perpolitikan, dan sebagainya.  Semangat kebangkitan nasional di era normal baru harus diperbaharui untuk berjuang mempersatukan kembali keutuhan bangsa Indonesia yang sempat porak-poranda akibat kepentingan politis dan fanatisme sempit di masyarakat.

Di masa pandemik virus Corona, seluruh masyarakat di Indonesia terdampak kehidupan dan mata pencahariannya.  Berdasarkan pertumbuhan year-on-year, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 tahun 2020 terbesar hanya pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,53 persen (Kompas 10/5/2020).  Namun Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan bahwa tekanan di periode berikutnya sangat besar.  Sudah waktunya melalui semangat Kebangkitan Nasional, kita bangsa Indonesia bahu-membahu saling menolong tanpa memandang perbedaan yang ada.

Kepedulian dengan sesama sebagai anak bangsa harus dimulai dari diri sendiri.  Jangan ada lagi bantuan yang diberikan dengan tujuan politis, mencari popularitas, hanya mengambil panggung untuk tampil, atau bahkan mengkorupsi bantuan yang disalurkan.  Kebangkitan nasional sosial bermasyarakat bukan untuk saling mencela dan terus mengkritisi usaha yang telah dilakukan pemerintah tanpa adanya upaya untuk memberikan kontribusi membangun bangsa.  Kebangkitan nasional di era normal baru harus dilandasi dengan semangat sosial bermasyarakat sebagai kekuatan bangsa Indonesia.

Kebangkitan Teknologi Pembangunan

Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kebangkitan teknologi informasi tanpa disadari telah menghapus batas-batas sosial namun membangun tembok pemisah interaksi sosial di masyarakat.  Walaupun sekarang tidak ada lagi hambatan waktu dan tempat untuk saling bertukar informasi, namun berbagai informasi yang belum tentu kebenarannya sering dibenarkan oleh publik secara cepat.  Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan setidaknya ada 686 informasi yang tidak benar alias hoaks yang beredar selama pandemi Covid-19 (CNBC Indonesia, 13/5/2020) dan Polri telah menangani 103 kasus (Kompas, 14/5/2020).  Semangat kebangkitan nasional sudah darurat perlu untuk diperbaharui dengan kesadaran dengan selalu menyaring informasi yang diterima dan hanya meneruskan informasi yang memberikan pengaruh positif.  

Teknologi dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa, bukan untuk memecah belah, atau bahkan untuk popularitas dengan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.  Di masa pandemik virus Corona, melalui semangat Kebangkitan Nasional, teknologi bisa dipergunakan untuk membangun optimisme bangsa Indonesia agar bersama mampu melewati masa krisis ini.  

Teknologi bisa digunakan untuk menggalang kebersamaan dan menyalurkan informasi-informasi positif kepada masyarakat.  Teknologi memegang peran penting selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang ditetapkan oleh pemerintah.  Arus informasi dan komunikasi melalui teknologi akan menjadi tulang punggung pembangunan di era normal baru setelah masa pandemik ini berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun