Mohon tunggu...
Eliza Amalia Istiqomah
Eliza Amalia Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD

Berkuliah di Universitas Ahmad Dahlan saat ini, masih berada di semester 2, menuju semester 3 sekarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental Anak Selama Masa Pandemi

27 Juli 2021   22:28 Diperbarui: 27 Juli 2021   22:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi ini agaknya cukup berdampak kepada segala aspek kehidupan. Mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, dan lain sebaginya. Tentunya, kesehatan mental anak juga ikut terdampak. Segala aktivitas pendidikan yang beralih ke daring atau biasa kita sebut dengan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), memengaruhi kondisi mental anak. 

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Provinsi Hubei, Cina, yang diterbitkan oleh JAMA Pediatrics, menunjukkan bahwa sampel sebanyak 2330 anak sekolah mengalami tanda-tanda tekanan emosional. Anak-anak ini harus menjalani lockdown selama pandemi dan dilaporkan bahwa 22,6% dari mereka mengalami gejala depresi dan 18,9% menunjukkan gejala kecemasan.

Menurut psikolog sosial bernama Roxane Cohen Silver, hal ini bisa terjadi karena anak-anak merasa kesepian saat lockdown ataupun isolasi. Namun, menurutnya, tingkat stres tersebut tidak rata. Anak-anak yang lebih dekat dengan daerah krisis akan mengalami kecemasan yang lebih akut.

Dilansir dari kompaspedia, ada enam hal yang dapat berpengaruh pada kesehatan anak di masa pandemi, yaitu isolasi sosial, pembelajaran jarak jauh, terlalu lama menatap gawai, ketakutan akan ketularan virus, kurang aktivitas fisik, dan paparan berita yang mengkhawatirkan. Selain itu, suasana jauh dari teman dan guru membuat anak cenderung menjadi pasif dan jenuh bahkan sebagian anak kehilangan motivasi belajar.

Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa mereka malah sering merasa tertekan dan stres selama pembelajaran jarak jauh. Mereka yang mulai merasa jenuh dengan pembelajaran secara daring dan tugas-tugas yang terus berdatangan, membuat mereka merasa tertekan dan "berat" menjalani sekolah daring. Rasa percaya diri si anak pun malah bisa turun selama pandemi. Hal ini dikarenakan berkurangnya intensitas bertemu dengan orang lain secara langsung, mengakibatkan mereka menjadi tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum secara langsung.

Suasana sekolah tatap muka dengan sekolah daring tentu sangat terasa perbedaannya. Interaksi dengan teman-teman sekolah menjadi hal yang paling mereka rindukan. Menyedihkan sekali rasanya melihat anak-anak tidak bisa bersosialisasi dengan teman mereka maupun dengan guru secara langsung. Dimana hal ini akhirnya berpengaruh kepada kesehatan mental mereka. 

Merasa tertekan, cemas, stres, dan rasa percaya diri yang semakin memudar tiap harinya. Bahkan sekarang ada yang namanya Whatsapp anxiety. Sebenarnya istilah ini lebih populer di kalangan para pekerja kantoran, namun tidak sedikit para pelajar yang merasakan hal ini. Mereka merasa was-was melihat notifikasi dari WA, was-was melihat tugas-tugas apa lagi yang akan dikirimkan oleh guru mereka, cemas ketika ketinggalan informasi yang disampaikan melalui grup. Akhirnya Whatsapp menjadi hal yang cukup menakutkan untuk mereka lihat dan cek.

Melihat berbagai dampak pada kesehatan mental anak yang ditimbulkan selama masa pandemi, diharapkan pandemi ini bisa segera berakhir, agar mereka tidak semakin terpuruk dan bisa merasakan bagaimana menjalani sekolah tatap muka dengan hati yang gembira. Diharapkan pemerintah mampu mengatasi persoalan pandemi ini sesegera mungkin dan memperketat peraturan terkait tindakan pencegahan penularan virus. Diharapkan pula masyarakat untuk selalu taat terhadap protokol kesehatan dan selalu menjaga jarak. Semoga pandemi cepat berakhir dan segalanya lekas pulih.

Sumber :

Latifa, Lela. 2020. Pandemi Memengaruhi Kesehatan Mental Anak, https://www.parenting.co.id/keluarga/pandemi-memengaruhi-kesehatan-mental-anak. Diakses pada 27 Juli 2021 pukul 17.05

Kulsum, Kendar Umi. 2021. Menjaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi, https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/menjaga-kesehatan-mental-anak-di-masa-pandemi. Diakses pada 27 Juli 2021 pukul 17.20

(Eliza Amalia Istiqomah)

Mahasiswa PGSD 

Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun