Mohon tunggu...
Eliyas Yahya
Eliyas Yahya Mohon Tunggu... Petani - Rakyat Indonesia

Citizen Reporter, aktif sebagai Pengampu di anakindonesiapandai.com , penulis lepas di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal KH Wahid Hasyim sebagai Tokoh Muda Kemerdekaan

30 Juli 2021   13:01 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:15 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika kita membahas kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran KH Wahid Hasyim, Pria Kelahiran 1 Juni 1914 ini adalah salah satu Anggota termuda di BPUPKI, PPKI dan Panitia Sembilan yang bertugas menyusun Piagam Jakarta.

Beliau memiliki nama asli Abdul Wahid Hasyim, pernah menjadi Menteri Agama dalam tiga Kabinet pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno, putra dari KH Hasyim Asy'ari dan ayah dari Presiden RI ke-4 ini sudah aktif didunia politik ketika baru berusia 24 Tahun (1983) diawali dengan bergabung pada Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI), organisasi massa dan partai Islam saat itu.

Tujuh kata dalam sila pertama Pancasila pada Piagam Jakarta yang berbunyi : "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya." Beliaulah salah satu pencetusnya, Bahkan dalam sebuah buku Bung Hatta mengatakan tujuh kata itu buatan KH Wahid Hasyim.

Selian itu,dalam kegiatan belajar mengajar beliau menciptakan metode pendidikan baru dengan cara membuat pesantren melek terhadap ilmu umum, dipadukannya ilmu pesantren dan ilmu umum dalam satu wadah yang bernama Madrasah Nizzamiyah Tebu Ireng. Walaupun ini mendapat tentangan keras dari ayah beliau KH Hasyim Asy'ari.

Beliau adalah contoh pemuda yang Produktif dan Kreatif,diusia 18 tahun beliau sudah menguasai bahasa Inggris, Belanda dan Arab, diusia itu beliau berangkat ke Makkah untuk Belajar, diusia 21 Tahun beliau berhasil membuat Madrasah Nizzamiyah di Pesantren Tebu Ireng, diusia 24 Tahun beliau bergabung pada MIAI sebuah partai politik Islam pada saat itu, tak hanya MIAI beliau juga aktif di Organisasi Islam Nadhatul Ulama. 

KH Wahid Hasyim meninggal akibat Kecelakaan Mobil ketika hendak mendatangi Rapat Nadhatul Ulama di Sumedang pada tanggal 19 April 1953 di usia 38 tahun dan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang

Jasa-jasa beliau terhadap Indonesia sangatlah banyak sehingga beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 24 Agustus 1964 melalui Keppres Nomor 206 Tahun 1964.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun