Mohon tunggu...
Elisyeva Margaretha 1103015
Elisyeva Margaretha 1103015 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar di SMAK 5 Penabur Jakarta

:]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Fesyen Cepat dan Minimnya Pengetahuan Masyarakat

18 Agustus 2022   20:01 Diperbarui: 20 Agustus 2022   00:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sundry Photography Shutterstock

Fesyen cepat, istilah yang mungkin terdengar asing di telinga kita, adalah pemroduksian dan pembelian pakaian secara massal dalam waktu yang singkat. 

Ragam model pakaian diproduksi dalam jumlah besar dan ditawarkan kepada konsumen dengan harga murah. Fesyen cepat jarang dianggap sebagai masalah, terutama di Indonesia, padahal sangat memengaruhi lingkungan hidup kita.

Sebelum revolusi industri dan penemuan mesin jahit, pakaian dibuat dan dicari bahannya sendiri. Hingga pertengahan abad ke-20, industri pakaian masih berproduksi berdasarkan musim. 

Tidak sampai tahun 1960-an ketika fesyen beralih ke pakaian yang murah dan diproduksi massal. Beberapa dekade kemudian, istilah fesyen cepat secara resmi diciptakan oleh New York Times dari model produksi baru Zara, di mana pakaian yang terinspirasi dari Fashion Week dibuat dan dijual ke toko-toko untuk dibeli siapa saja.

Dampak Fesyen Cepat

Dari segi sosial, fesyen cepat meningkatkan konsumerisme masyarakat. Munculnya tren-tren berpakaian baru membuat masyarakat enggan merawat pakaian mereka dengan baik karena tahu pada akhirnya pakaian itu tidak akan digunakan lagi. 

Berdasarkan riset, industri fesyen mengeluarkan 400% garmen lebih banyak dari 20 tahun lalu dan rata-rata garmen hanya dipakai 10 kali sebelum dibuang. 

Permasalahan dari segi sosial ini tidak hanya datang dari golongan konsumen, tetapi juga buruh yang mengolah pakaian. Industri pakaian disebut sebagai tempat perbudakan terbesar karena maraknya eksploitasi pekerja yang dilakukan untuk menekan biaya produksi. Jam kerja yang tinggi, pemberian upah yang minim, dan lingkungan kerja yang berbahaya hanya sedikit dari banyaknya eksploitasi yang mereka alami.

Selain segi sosial, fesyen cepat juga memengaruhi kelestarian bumi. Banyak artikel memaparakan berbagai penyebab polusi, tetapi sedikit yang mencantumkan industri fesyen, apalagi fesyen cepat. 

Pakaian kita bisa memakan waktu hingga 200 tahun untuk terurai. Pakaian hasil produksi pabrik juga banyak mengandung poliester.

Poliester ini menimbulkan serat mikro ketika dicuci, membuat aliran air terkontaminasi mikroplastik, dan hewan laut, yang kita makan, memakan mikroplastik tersebut. Hal ini seperti menambahkan plastik dalam rantai makanan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun