Cafe Biru tiada sepi dari para remaja atau kaum adam yang sekedar nongkrong di sertai ngopi-ngopi cakep. Cafe Biru terletak di dekat Kampus Cendikia yang sangat di minati para mahasiswa mahasiswi kampus tersebut.
Dari sekian banyak pengunjung Cafe, yang sering bikin heboh suasana adalah anak-anak Geng Rajawali yang terdiri dari 5 anak laki-laki gaul. Mereka terdiri dari Ando, Banni, Zidan, Noah dan Erlang dari 5 anak ini ada 3 yang tidak pernah telat minum kopi, sampe bersemboyan tiada hari tanpa kopi bila tak minum kopi bagai sayur tanpa garam.Â
Yang tergantungan sama kopi adalah si Noah, Ando dan Zidan, mereka tiap kali nongkrong tidak pernah ketinggalan pesan kopi. Sampai apa yang keluar dari mulut mereka bertiga selalu berhubungan dengan kopi, hingga si Banni dan Erlang sering mengingatkan jangan terlalu sering minum kopi.
Dan dengan santainya si Noah yang paling jago minum kopi bilang "lebih baik tak makan dari pada tak minum kopi". Di jawab lah sama si Banni "minum kopi terus tanpa makanan bisa bisa tepar kamu". Si Erlang Cuma bisa senyum saja kala para temannya berdebat tentang minum kopi dan makanan.
Hingga tiba suatu hari si Erlang membuat taruhan "siapa yang paling kuat minum kopi akan dia jajanin gratis selama 1 minggu di Cafe Biru". Dengan gayanya si Noah jawab "aku sanggup 10 gelas kopi sekali duduk", namun akibatnya sangat fatal setelah hari itu si Noah langsung terkapar sakit karena asam lambung naik.
Setelah si Noah jatuh sakit, akhirnya si Banni bilang "jangan gara-gara kalian sering dengar ungkapan bila aroma mulutmu tercium biji kopi maka malaikat akan ber-istighfar untukmu". Karena meskipun mereka suka nongkrong, mereka tidak pernah lupa akan kewajibannya untuk beribadah sebagai muslim.
Akhirnya si Ando menjawab "mungkin saja si Noah sangat ingin selalu di beri kiriman istghfar oleh malaikat, hingga dia punya semboyan tidak minum kopi bagai makan sayur tanpa garam". Tapi si Zidan jawab "ya gak gitu juga lah meski minum kopi harusnya tetap wajib makan karena bagaimana juga lambung kita butuh asupan makanan".
Beberapa hari setelah Noah sembuh waktu meraka nongkrong di Cafe Biru, si Banni bercerita tentang ungkapan bila aroma mulutmu tercium biji kopi maka malaikat akan ber-istighfar untukmu. Zidan pun menjawab "darimana kamu tahu tentang ungkapan itu?" dengan santainya Banni jawab "aku pernah dengar dari bapak-bapak yang sedang ngobrol di masjid hhehehe".
Dan di keroyok lah si Banni sama si Noah, Zidan, Ando karena tidak bisa memberikan jawaban yang benar. Hingga si Erlang menengahi dengan memberikan usulan "bagaimana kalau kita bertemu dengan Pak Ustadz Huda yaitu guru ngaji di lingkungan rumahku agar kita bisa tahu dan paham tentang ungkapan tersebut".
Pada hari yang sudah di tentukan mereka ber 5 akhirnya bertemu dengan Pak Ustadz tersebut untuk mencari kebenaran dari ungkapan tersebut. Dengan sopan dan santunnya mereka ber 5 di ketuai si Erlang berkunjung ke rumah Pak Ustadz. "Assalamualaikum Pak Ustadz" ucap mereka kompak memberi salam, "Waalaikumusalam" jawab Ustadz Huda, "kok tumben ramai-ramai ada apa ya ini?" lanjut Ustadz Huda. Erlang pun menyampaikan maksudnya tentang ungkapan bila aroma mulutmu tercium biji kopi maka malaikat akan ber-istighfar untukmu.