Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencintai yang Tidak Sempurna

20 November 2021   23:02 Diperbarui: 20 November 2021   23:07 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani proses spritual hidup pernikahan tentunya tidak mudah bagi Jayla (21) sedang menunggu hari kematian karena penyakit leukemia yang menggerogoti tubuh mungil, namun gadis itu sebelum menghadapi kematian secara luar biasa jayla memilih menikahi wanita malang yang mengidap penyakit leukemia yang sama. 

Jayla menikahi jose (24) yang dua tahun lebih muda, kemungkinan banyak orang menanyakan keputusan kedua pasangan itu, namun. Mereka memiliki latar belakang kehidupan orang-orang akan melihat alasan tragis, jayla dan jose mencoba mencecap sedikit kebahagiaan sebelum ajal datang menjemput.

Pernikahan Jayla dan Jose berlangsung dengan perencanaan pernikahan diatur dengan matang dalam waktu kurang dari satu minggu, pernikahan berlangsung khidmat. Pengantin perempuan yang berpakaian putih-putih berjalan di sepanjang altar, menghampiri pengantin pria yang sedang menunggunya.

Jayla didampingi Ibunya, Jose berdiri berdampingan, keduanyapun menyatakan sebagai teman hidup yang sepadan dan saling melengkapi, menghargai kekurangan dan kelebihan untuk selamanya. 

Detik-detik menjelang kematian, sangat mengharukan bagi jayla dan jose setelah mendapat informasi yang sampaikan oleh tim medis bahwa tinggal berapa minggu lagi pernikahan akan menjadi perayaan kehidupan dan persahabatan diantara keduanya.

Kata jayla saya mencintai momen singkat ini, sangat berartinya bagi pasangan saya, ayah ibu, dan keluarga, tak ingin hal ini terlewatkan begitu saja atau hanya bisa menjadi renungan singkat yang terlewatkan dalam memory. Jayla dan Jose didiagnosis menderita leukemia dua tahun lalu, sudah berupaya berkali-kali untuk pengobatan penyakit di sejumlah rumah sakit terkenal tapi masih ada saja kegagalan dan penolakan.

Tapi keluarga tetap berupaya untuk kesembuhan kondisi jose berangsur membaik bandingkan jayla sehingga berangsur lebih baik dari sebelumnya, sedangkan kami pihak keluarga tidak pernah membayangkan akan menikahkan jayla menginjak usia (21) tahun. Namun pasangan ini mengajarkan pada kami bagaimana cara mencintai satu dengan yang lain dan tabah dalam menghadapi apapun. 

Kedua keluarga mempelai dan rekan-rekannya larut dalam pesta perayaan pernikahan jayla dan jose tidak mengerti akan apa yang terjadi nanti, mereka tahu bahwa jayla akan pergi ketempat peristirahatan terakhir, disana tidak ada sakit, lapar, dan tangisan.

Keluarga berharap ada mukjizat semuanya semua hal yang telah terjadi atas menantu dan anak semata wayangnya agar tidak menjadi kenangan, tetapi ada mukjizat untuk keluarga jose mengaku senang memiliki menantu seperti jayle, karena ikut menyemangati jose dalam proses penyembuhannya. 

Jayla bisa membawa perubahan dan membuka diri, sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kini menjadi sosok yang cerah, bahagia dan bisa menerima keadaan. Keluarga berusaha menikmati setiap menit bersama orangtua jayla untuk berusaha memenuhi segala keinginannya, dan saya akan memberikan dan terus memberikan asupan nutrisi dan tidak tahu apalagi yang bisa saya lakukan untuk kedua pasangan dalam pasca pemulihan semu terjadi atas kehendak Tuhan.

Ada seorang wanita bernama lisa tahu bagaimana perasaan saat itu, disuatu sisi bahagia, namun di sisi lain sangat sedih karena keadaan putri semata wayang memburuk, dan seakan semua akan pergi menjauhi untuk selama-lamanya. Sehingga Ibu lisa memanfaatkan waktu luang untuk menemani tiap detik, tidak ketinggalan menyampaikan pesan pada orangtua dimanapun berada bahwa tunjukkan pada anak-anak dengan cinta yang tulus di tiap musim hidup, karena tiap musim memiliki masanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun