ilustrasi https://pixabay.com
Ada seorang anak yang begitu tertarik dengan mainan anak-anak di mall-mall yang tersusun rapi di dalam kotak.
Dalam benak anak ayah dan ibunya pasti membelikan baginya mainan keinginannya anak tersebut tertarik dengan mainan perawatan itu dan dibawah ke kasir dengan spontan ayah bunda kaget dengan kelakuan anaknya.
Hatinya begitu senang karena diakan bermain dengan mainan untuk jadi perawat cilik, tentu senang'kan? Namun ayah ibunya melarang untuk membelinya. Hati anaknya begitu kecewa seperti pecahan kaca, ia memilih untuk tidak tersenyum dan berbicara apapun.
Hatinya penuh dengan kegelisahan dan ketakutan untuk memilih tidak meminta dan berbicara apapun kepada ayah bundanya, pada hal anak ini berharap agar bisa bermain mainan perawat-perawat cilik bersama teman-teman sebayanya.
Anak berharap dalam hatinya jika ayah dan ibunya membelikan main itu, maka tidak akan merepotkan Ibunya, meski sedang beraktivitas di luar anak selalu menikmati dengan permainan tersebut.
Dengan lembut dan rayuan ayah dan ibunya berusaha untuk mengajak si kecil unt berbicara, namun anak lebih memilih diam karena hatinya begitu terluka dengan bentakan dan seakan mempermalukan dirinya di depan umum.
Mau tahu apa yang terjadi pada anak setelah di bentak, tindak mendadak itu bisa membekas pada anak hingga ia dewasa nanti, bahwa ungkapan bahasa dari orang tua tidak tepat untuk mempermalukan anak di depan umum, cara terbaik dalam mendidik dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang tua sering menemukan ulah dari anak-anak yang kadang memancing emosi dan apabila terjadi, coba ayah bunda lakukan pendekatan dengan metode.
1. Mendengar
Berikan waktu untuk mendengarkan anak untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengannya.
Mendengar adalah cara terbaik untuk memahami isi hati anak dan memilih untuk turut serta merasakan segala kekalutan, hati, mental dan fisik sosial, dalam pertumbuhan iman.