Kakek Penjual Donat
Oleh Elisabet Riski Titasari
kemudian Ia mengomando kaki untuk melangkah
tehuyung-huyung tubuh renta di sudut kota
dengan sebakul donat yang tak lagi hangat
menyikap riuh berteman peluh
meski gerimis Ia tidak menangis
meski panas Ia tidak bergegas
terik dan rintik kawan setia
pun lengking klakson mp3 teristimewa
ada lamunan dalam istirahat
mungkin tentang hari esok yang lebih nikmat
bersenandung dengan sanak famili
menikmati secangkir kopi dan sepotong roti
(09/04/2021)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!