Mohon tunggu...
Elisabeth Ghina
Elisabeth Ghina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswi

bread

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Perkembangan Roti sampai Sekarang

18 Agustus 2022   18:32 Diperbarui: 18 Agustus 2022   18:35 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tidak suka roti. Ada yang lembut, ada yang padat. Bisa manis dan bisa asin. Semuanya bisa jika kita kreatif. Dibuat dengan cara dipanggang dalam oven atau nama lainnya adalah baking. 

Pembuatan roti sudah berkembang dengan zaman. Alatnya sudah semakin canggih, bahan-bahan pembuatan lebih bervariasi menghasilkan roti yang unik rasa dan teksturnya. Tapi apakah kamu tahu seperti apa roti sebelum zaman sekarang?

Roti merupakan makanan tertua di dunia. Pertama muncul di Mesir sekitar 10.000 tahun yang lalu sebagai adonan pasta yang dimasak di atas api, kemudian secara tidak sengaja berkembang menjadi adonan terfermentasi yang dimasak diatas api. Ketidaksengajaan itu terjadi saat salah satu pembuat roti lupa mengeringkan adonan yang otomatis membuat adonan terfermentasi. 

Karena kecelakaan itu ternyata adonan hasil fermentasi membuat rasa yang lebih enak dan tekstur yang empuk menghasilkan adonan mengembang yang sekarang teknik tersebut dikenal sebagai sourdough atau roti asam. Dari situlah dimulai menggunakan proses fermentasi dalam membuat roti.

Saat roti masuk ke Eropa sekitar 9.100 tahun yang lalu, pembuatannya masih tradisional yaitu menggunakan tepung, air, dan ragi. Tepung yang mereka gunakan biasanya dibuat dengan cara menggiling biji-bijian sereal, seperti gandum, millet atau barley menjadi tepung. Setelah itu, tepung dicampurkan dengan air dan ragi, diuleni sampai khalis, lalu dipanggang dalam tungku kerucut. 

Akan tetapi, mereka menguleni adonan dengan menggunakan para budak untuk minginjak-injak adonan. Di Eropa munculah roti seperti baguette, pan de mie, rye bread, dsb. 

Roti Eropa pada umumnya menggunakan bakers yeast tetapi ada juga yang menggunakan sourdough seperti rye bread. Sourdough adalah teknik pembuatan roti yang menggunakan pengembang alami yaitu adonan dari campuran air dan tepung yang difermentasi dalam waktu yang cukup lama sebagai agen pengembang atau starter. Roti sourdough akan terasa lebih kompleks, asam, tekstur yang kenyal dan kulit luar yang renyah.

Roti tradisional Eropa tidak mengandung banyak lemak dan gula sehingga menghasilkan roti yang keras dan padat diluar tetapi lembut dan kenyal didalam. Pada zaman awal Eropa, warna roti menjadi pembagi kelas status sosial. Kaum bangsawan memakan white bread atau roti tawar putih dan kaum jelata memakan roti gandum karena berwarna coklat. 

Ada juga roti yang tidak menggunakan pengembang yaitu flatbread. Flatbread dibuat dengan bahan dasar tepung, air, susu, dan yogurt. Roti ini juga berasal dari Mesir kuno, tetapi sudah tersebar diseluruh dunia sehingga setiap budaya dan tempat mempunyai versinya sendiri.

Dengan berkembangnya zaman dan tersebarnya roti keseluruh dunia, berkembang jugalah jumlah variasi roti. Bahan-bahan untuk membuat roti menjadi lebih banyak untuk membuat tekstur berbeda yang diinginkan, lebih lembut, lebih padat, ataupun kenyal. Roti manis adalah yang rasanya lebih manis dengan adanya gula tambahan di adonannya maupun isian dan topping. 

Dan dengan menambah lemak ke adonan seperti minyak dan butter, akan membuat roti lebih lembut. Sebagai contohnya adalah roti brioche. Roti yang menggunakan butter dengan jumlah yang banyak, menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang buttery atau bermentega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun