Mohon tunggu...
Elisabeth Lasmadearni Turnip
Elisabeth Lasmadearni Turnip Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswi Tim II KKN UNDIP Ajarkan Kesehatan Mental 101 pada Siswa-Siswi SMP 2 PGRI Kelurahan Bandarharjo

10 Agustus 2022   21:17 Diperbarui: 10 Agustus 2022   21:39 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandarharjo, Semarang (28/07) -- Isu kesehatan mental menjadi isu yang cukup menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Tidak sedikit stigma yang salah masih melekat erat di masyarakat. Porsi atensi pada isu Kesehatan mental di bidang pendidikan di Indonesia masih sangat minim. 

Padahal usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Kecenderungan depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self-harm) hingga bunuh diri. Hal ini disebabkan oleh pemahaman mengenai kesehatan mental yang masih minim.

Berangkat dari hal tersebut, seorang mahasiswi dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro tergerak untuk mengajarkan Kesehatan Mental 101 pada remaja di Kelurahan Bandarharjo. SMP 2 PGRI menjadi pilihan sasaran ajaran mengenai dasar kesehatan mental.

dokpri
dokpri

Program berlangsung sangat interaktif dan menyenangkan. Siswa-siswi di SMP 2 PGRI sangat antusias bertanya dan menanggapi setiap kuis yang diberikan. Menggunakan metode role-play, sebuah intervensi sederhana "Warrior in the Mirror", remaja diajak untuk menerapkan afirmasi positif di depan cermin. Cermin digambarkan sebagai gambaran diri. 

Dengan berdiri di depan cermin dan membaca sebuah mantra afirmasi positif, remaja menjadi lebih percaya diri dan diajar untuk lebih mencintai dan menghargai diri.

dokpri
dokpri

Tidak berhenti disitu, di akhir sesi terdapat "Kisah Kesahku" dimana seorang siswi akhirnya merasa tersentuh dan menitikkan air mata. Siswa dan siswi diberikan secarik kertas untuk menuliskan perasaannya, kesan, maupun cerita yang hendak disampaikan secara anonimus. Dengan menjaga anonimitas, remaja menjadi lebih terbuka terhadap perasaan dan keresahannya. 

Remaja diajak untuk menyadari dan mampu melabeli emosi yang dirasakan. Dengan program ini, mahasiswi berharap guru-guru di SMP 2 PGRI Kelurahan Bandarharjo dapat melanjutkan pengajaran kesahatan mental kepada siswa dan siswi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun