Mohon tunggu...
rena elisabeth
rena elisabeth Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa ilkom 2018

Akun ini digunakan untuk keperluan mata kuliah dan membantu untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mars Met Venus", Gambaran Laki-laki dan Perempuan Melalui Romansa

14 Desember 2020   16:57 Diperbarui: 17 Desember 2020   14:15 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cewe ngga pernah salah ya?"

Pernah dengar kalimat di atas? Ya, saya bahkan mengalaminya. Tidak hanya dalam hubungan spesial, dalam pertemanan pun, istilah "cewe ga pernah salah" selalu disematkan kepada saya. Hal tersebut merupakan salah satu stereotip yang dinormalkan oleh masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan.

Menurut International Labour Organization (ILO), laki-laki digambarkan rasional dan kuat. Sedangkan perempuan digambarkan emosional, rapi, dan penurut. Selain itu, perempuan dipandang sering menangis sedangkan lakilaki yang  tidak sesnitif juga masih disematkan hingga sekarang. Yang Liu mengatakan bahwa wanita lebih banyak bicara dan imajinatif dibanding pria.

gender apostates
gender apostates

PART COWO

Dalam part cowo ini, kita akan disuguhkan cerita menurut sudut pandang seorang Kelvin, bagaimana ia berperilaku, dan bagaimana ia menyelesaikan sebuah masalah. 

sumber: tangkapan layar pribadi
sumber: tangkapan layar pribadi

"Cinta Pandangan Pertama itu ga Logis. Butuh proses dong"

Salah satu adegan yang mengangkat stereotip di masyarakat adalah saat Kelvin ditanya oleh Lukman mengenai kepercayaannya terhadap cinta pertama. Tentu saja, Kelvin menjawab tidak percaya dengan menyebutkan alasan yang masuk akal. Logical atau logis, itulah stereotip masyarakat terhadap laki-laki yang diangkat.

"Cewe itu..."

Nah, kalimat di atas menjadi pembuka dalam adegan Kelvin sedang bersama temannya, yang dalam meperlihatkan stereotip mulut ke mulut di masyarakat pada perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun