Mohon tunggu...
Elisabeth Rukmini
Elisabeth Rukmini Mohon Tunggu... Dosen - Educator

Experienced Lecturer with a demonstrated history of working in the education management industry. Skilled in Mentoring, Strategic Planning, Data Analysis, Lecturing, Public Speaking, Microsoft Office, and Research. Experienced educational researcher concentration in active learning and higher educational policy. Strong education professional with a Doctor of Philosophy (Ph.D.) focused in Chemistry education from Miami University. In January 2021, I added one more skillset which is Social Impact Measurement. I am a "Level 1 Associate Practitioner." Level 1 Associate Practitioner status is the first step of the SVI Practitioner Pathway, in which Practitioners develop their skills, knowledge and practice in social value, impact management and the practical application of the SVI framework in social impact assessment and Social Return On Investment (SROI).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kutu Buku dan Kutu Rambut

24 September 2022   07:51 Diperbarui: 24 September 2022   08:16 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat tentang gerakan "Kita Temukan Cara Kita #KataRata"?  Komunitas Kata Rata dimulai dengan niat sederhana di masa pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk bersama menemukan solusi atas masalah keseharian. 

Dari komunitas yang dinamis dan bebas ini, kami bertumbuh ke penemuan solusi sederhana untuk masalah yang ada di depan mata. Kata Rata membereskan sebuah perpustakaan mini di Panti Asuhan Griya Asih secara bertahap. Kisah ini termasuk prosedur operasionalnya ditulis dalam refleksi singkat dalam Kompasiana. 

Kini setelah enam tahap pembersihan perpustakaan, Kata Rata berniat menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan anak dan remaja penghuni Griya Asih. Aktivitas ini mulai dilakukan sejak Agustus 2022. 

Secara sederhana, komunitas baca berkembang alamiah. Satu orang sukarelawan bisa dikelilingi oleh 3-8 anak yang rela mendengarkan cerita sembari berdiskusi. 

Beberapa anak usia SD segera tertular membaca sendiri. Kadang mereka minta direkam. Rupanya kegiatan merekam suara jadi keasyikan tersendiri. Beberapa sukarelawan segera menemukan penggemarnya di Griya Asih demikian pula sebaliknya. Albert, kelas 1 SD jadi idola para sukarelawan. Semoga ia semakin jadi kutu buku.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dari gerakan sederhana ini, Kata Rata berkembang dengan bergabungnya sukarelawan-sukarelawan baru yang berkenan datang ke Griya Asih untuk menemukan solusi bagi masalah di depan matanya. September 2022, kesebelasan sukarelawan bidang kesehatan datang berkunjung setelah mendengar perlunya edukasi kesehatan bagi anak dan remaja. Kesebelasan ini terdiri dari dua dokter bersama sembilan orang mahasiswa kedokteran. 

Bagian dari program pendidikan bagi mahasiswa kedokteran semester tujuh Blok Medical Education melaksanakan interprofessional collaboration yang bertumpu pada health equity. 

Program ini menginspirasi partisipannya untuk mewujudkan ide konkrit bagi jalan meningkatkan kesetaraan kesehatan. Kesebelasan di atas berkolaborasi dengan beberapa sukarelawan lain untuk memberikan edukasi kesehatan. Dari keterlibatan ini, para dokter yang jeli, melihat anak-anak sering sekali menggaruk-garuk kepala yang gatal karena berkutu. Ini jelas masalah!

Dari masalah nyata ini, kedua dokter kemudian berniat mengadakan bersih-bersih kutu rambut dengan program sederhana: gerakan keramas! Sesederhana itu kita perlu mencari solusi bagi masalah nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun