Mohon tunggu...
Elisabeth Situmorang
Elisabeth Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi prodi Teknologi Informasi dan Komputer di Universitas Brawijaya,Malang

A formidable warrior, with a sense of curiosity and a love of challange

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan Bulan Agustus

31 Agustus 2022   23:48 Diperbarui: 31 Agustus 2022   23:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang bulan agustus, kita akan mengingat hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal tujuh belas agustus setiap tahunnya. Tahun ini, kita kembali memperingati HUT RI, tepatnya yang ke-77 tahun. 

Ini bukan usia lanjut, tetapi juga bukan 'anak kemarin sore' -untuk sebuah negara, sejumlah kemajuan diberbagai aspek telah dicapai. Diakhir bulan agustus ini rasanya masih hangat bagi kita untuk berbicara tentang kemerdekaan, tepatnya arti dari sebuah kemerdekaan. 

Dimana kemerdakaan mempunyai dua aspek pokok: merdeka dari apa; dan merdeka untuk apa. Lalu apa? Mari sejenak kita berhenti dan merenung, serta merefleksikannya. 

Kita tahu bahwa negara ini telah bebas dari penjajahan, tetapi kini kita dihadapkan pada model penjajahan yang berbeda. Yang dimaksudkan ialah kecanggihan teknologi misalnya yang kini tengah berkembang pesat. Kita, khususnya generasi muda penerus bangsa menjadi sibuk dengan dunia kita sendiri, dengan benda tipis ditangan kita. Kita tidak berani untuk keluar dari ke 'akuan' diri kita. 

Padahal, di sekitar kita ada permasalahan yang membutuhkan solusi penyelesaian. Permasalahan yang kini kita hadapi kian kompleks, tetapi mari kita menilik masalah terlebih-lebih yang ada di daerah kita masing-masing. Sampah, kenakalan remaja, masalah kemiskinan, kesenjangan sosial ekonomi, kriminalitas, masalah lingkungan hidup, belum lagi intoleransi dan radikalisme. 

Apa yang bisa kita perbuat sebagai generasi penerus bangsa? Kita bisa melakukan banyak hal, tetapi mari kita mulai bertindak dari hal-hal yang sederhana. Sebelum kita menapakkan kaki keluar, mari kita membenahi diri terlebih dahulu. Barulah kita masuk dalam bidang-bidang yang sekiranya dapat membantu menyelesaikan persoalan yang ada. 

Apapun bidang ilmu yang kita minati dan pelajari hari ini, jika kita mau bertindak keluar dari ke'akuan' diri kita, hal itu akan menjadi hadiah kemerdekaan yang mulia. Maka, saya menutup tulisan ini dengan sebuah kutipan dari Bung Karno "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. 

Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Sungguh, kutipan yang dapat mengobarkan semangat anak muda, tetapi disini kita tidak akan mengguncangkan dunia. Kita bersama-sama ingin membangun negara Indonesia yang adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun