Adanya perubahan yang dirasakan oleh guru dalam membuat perencanaan pembelajaran matematika pada implementasi  kurikulum merdeka ini menghadapakannya pada hambatan yang perlu diatasi dengan baik. Lalu apa saja hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam perencanaan pembelajaran Matematika? Dalam pengamatan di sekolah penempatan kampus mengajar berikut  hambatan-hambatan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam perencanaan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.
- Kurangnya pemahaman cara/menurunkan/menerjemahkan CP menjadi tujuan pembelajaran
Pada hambatan yang pertama yakni kurangnya pemahaman cara/menurunkan/menerjemahkan CP menjadi tujuan pembelajaran. Guru belum memahami $ cara menurunkan/ menerjemahkan CP$ Â menjadi tujuan pembelajaran, sehingga materi yang diberikan belum mengacu pada materi esensial, melainkan masih mengacu pada kurikulum sebelumnya. Padahal modul ajar pada kurikulum ini mengacu pada rencana pembelajaran dimana dalam modul ada ajar ini juga disuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
- Kesulitan dalam menentukan model pembelajaran dan asesmen
Pada hambatan yang kedua, guru kesulitan untuk menentukan model pembelajaran dan asesmen yang digunakan karena heterogenitas siswa di dalam kelas terkait dengan tingkat pemahaman siswa, kemampuan berpikir siswa, keterampilan siswa, gaya belajar, tingkat percaya diri, dan tingkat konsentrasi. Oleh karenanya guru harus menentukan model pembelajaran dan asesmen yang sesuai.
- Keterbatasan  referensi  guru  mengenai  model  pembelajaran
Pada hambatan yang ketiga, keterbatasan referensi guru mengenai model pembelajaran yang dapat mengakomodasi pembelajaran berdeferesiasi, guru mengalami kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga trial and error. Padahal dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara pembelajaran yang berpusat pada murid.
Keterbatasan  referensi  guru  mengenai  model  pembelajaran
Pada hambatan yang ketiga, keterbatasan referensi guru mengenai model pembelajaran yang dapat mengakomodasi pembelajaran berdeferesiasi, guru mengalami kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga trial and error. Padahal dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara pembelajaran yang berpusat pada murid.
Kesulitan dalam mencari berbagai macam sumber referensi
Pada hambatan yang keempat, guru kesulitan dalam mencari berbagai macam sumber referensi contoh pembelajaran yang berdeferensiasi karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah khususnya jaringan internet, perangkat keras seperti komputer/PC. Tentunya keberadaan sarana dan prasarana yang menunjang akan sangat berdampak baik pada keberhasilan implementasi penerapan kurikulum merdeka. Akan tetapi masih banyak sekolah yang kesulitan dalam ketersediaan alat-alat IT.
Keterbatasan pengetahuan awal dan penguasaan materi dan kontekstual
Pada hambatan yang kelima, guru memiliki keterbatasan pengetahuan awal dan penguasaan materi dan kontekstual sehingga kesulitan dalam menyusun pertanyaan pemantik. padahal dengan adanya pertanyaan pemantik yang sesuai dengan materi, dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dan membuat siswa dapat masuk ke dalam topik yang sedang dibicarakan.Â