Mohon tunggu...
Eli Maymunah
Eli Maymunah Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Guru, Ibu Dan Istri dari Mamat Rahmatulloh

Selanjutnya

Tutup

Segar

Bako

27 April 2021   21:12 Diperbarui: 27 April 2021   21:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di belahan dunia mana pun barang ini menjadi primadona dimana hampir setiap kaum Adam memujanya. Warnanya hijau, bentuk mentahnya adalah lebar dan berserat, semakin lebar maka akan semakin banyak yang memujinya.

Sebagai primadona maka ia diperlakukan dengan baik dan hati-hati. Jika di jemur di tempat yang panas maka tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Helai demi helai akan di rawat dan diperlakukan dengan istimewa.

Sebagian orang akan menggunakannya sebagai teman melepas galau bahkan menjadikan sandaran ketika sedang gundah gulana. Semakin lama mata terbuka semakin lama juga ia akan menemani. Bahkan ada sebagian orang membutuhkannya ketika sedang menunggu kekasihnya sekalipun.

Saya tidak bermusuhan dengan dia demikian juga saya tidak berteman ataupun tertarik dengannya. Namun demikian menjadi sangat dekat dan juga menjadi salah satu yang harus saya perhatikan. Konon hampir setiap tahun cukai akan naik untuk dirinya. Sangat berarti, sangat berharga. Ada kabar juga selama pandemi Ia membuat inflasi tapi selalu dimaafkan, selalu dimaklumi. 

Setelah menua orang-orang akan semakin gandrung dan mencarinya, Warnanya  coklat kehitaman, wanginya khas. Ribuan orang rela mengurusnya agar mendapatkan simpati yang ditukar dengan beberapa rupiah. Sebagai teman minum kopi atau tempat curhat kaum jomlowan (jomlowati) keberadaannya adalah luar biasa sangat dinantikan. Jika jangan melihat seseorang dari luarnya saja atau berdasarkan penampilannya saja maka sama juga dengan si dia ini. Apapun bentuk dan juga kulitnya maka ada fansnya masing-masing. Ada yang tanpa baju cukup dibeli kemudian bisa langsung dikonsumsi dengan racikan sendiri, tentu butuh cinta dan juga sedikit perhatian pada prosesnya.

Bako kata orang sunda, mbako kata orang Jawa atau Tembakau dalam bahasa Indonesia adalah salah satu komoditas ekspor dan bahkan digandrungi di pasar nasional sendiri.  Walaupun merupakan salah satu penyumbang devisa sempat juga tersiar kabar bahwa tembakau sempat membuat kerugian pada kas negara. 

Walaupun telah diperlihatkan resiko penyakit yang akan diidap oleh seseorang yang mengkonsumsi secara langsung ataupun tidak langsung akan tetapi peningkatan penggunanya tidak kalah banyak. Meningkatnya penderita penyakit pernafasan tidak membuat mereka yang telah menggandrunginya surut ataupun menjadi berkurang. 

Pada bulan puasa ini banyak ditemukan orang-orang yang mencegah dari makan dan minum, namun tidak mencegah merokok dan ngopi. Kebanyakan dari mereka ketika ditanya kenapa tetap merokok dan ngopi adalah karena tidak kuat apabila harus mencegah dua hal tersebut. 

Sehingga banyak kita temukan ditempat-tempat umum orang-orang yang tetap melakukan hal itu  walaupun dibulan puasa. Kesalehan sosial sangat dipertaruhkan disini dimana  disatu sisi harus menjaga perasaan orang-orang yang sedang berpuasa dan disisi lain tidak mampu mencegah dari menghisap berbagai zat yang dapat merusak organ tubuh ini. Anda Bagaimana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun