Pembelajaran dengan Model Problem based learning (PBL) Â dan metode Jiqsaw pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Puisi SMP Kelas VIII
Oleh Eli Indrasari S.Pd
Pembelajaran dengan Model Problem based learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang dipicu oleh permasalahan, yang mendorong siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis, mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya pembelajaran yang sesuai
Metode pembelajaran Jigsaw adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang melibatkan semua siswa. Menguasai berbagai model pembelajaran atau metode pembelajaran adalah salah satu aspek kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sebisa mungkin Guru Pintar harus membuat semua siswa terlibat dalam pembelajaran sehingga masing-masing siswa memiliki pengalaman belajar yang sama.
Pemilihan model atau metode pembelajaran harus tepat sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan maksimal. Pemilihan metode atau model pembelajaran harus menyesuaikan dengan jenis materi yang ingin disampaikan dan juga karakteristik serta kebutuhan siswa. Oleh karena itu, Guru Pintar tidak bisa memilih secara sembarangan atau metode yang dirasa nyaman dan sesuai dengan Guru Pintar sendiri.
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Teks Puisi Kemampuan siswa yang kurang minat membaca dan memahami teks puisi langkah yang tepat untuk diterapkan yaitu dengan model Model Problem based learning (PBL) dengan diaplikasikan metode Jiqsaw sangat berpengaruh positif bagi siswa.
Penerapan dengan model Model Problem based learning (PBL) siswa diajak mencari masalah berkaitan dengan materi teks puisi. Siswa sebagai objek jadi siswa akan mencari sendiri apa yang dimaksud puisi, unsur pembangun puisi,langkah-langkah menulis puisi, kemudian pendidik baru membahas dan memberi penguatan bersama peserta didik.
Setelah selesai menemukan masalah dengan metode Model Problem based learning (PBL) kita terapkan motode pembelajaran dengan metode Jigsaw kegiatan ini diterapkan pada kegiatan inti yaitu peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok asal, contohnya setiap kelompok asal akan ada lima anggota. Lima anggota tersebut akan dberi pertanyaan yang berbeda dan setiap anggota akan diberi tanda warna untuk memudahkan nanti bergabung dengan kelompok ahli. Setelah itu setiap anggota kelompok berkempul dengan kelompok ahli sesuai dengan tanda warna tersebut untuk mencari informasi yang sudah disediakan pendidik.
Dengan metode ini sangat berpengaruh tinggi untuk peserta didik lebih minat membaca teks-teks yang diberikan oleh guru dan kegiatan pembelajaranpun tidak membosankan dengan metode Jiqsaw
Jadi tidak ada kesulitan untuk meningkatan kemampuan minat baca siswa yang rendah pada pembelajaran terutama teks puisi. Kita sebagai pendidik harus aktif mencari model dan metode yang tepat agar siswa lebih tertarik dalam pembelajaran tersebut.
