Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memesrakan Jiwa dengan Aksara

17 Mei 2021   22:22 Diperbarui: 19 Mei 2021   10:59 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka, kami pergi ke toko buku di Cilegon. Kakak Fauzan tidak mau ikut masuk. Dia menunggu saja di mobil. Saya, Akifa, dan Kiki memasuki salah satu toko buku. Toko buku ini terdiri dari tiga lantai. Buku bacaan berada di lantai tiga.

Di lantai bawah, Akifa membeli aneka sticker dan buku untuk menempelkan koleksinya. Dia juga membeli beberapa model pengahpus. Saat kutegur jumlah penghapusnya, dia menjawab untuk les menggambar.

"Akifa kan masih sering salah menggambarnya, jadi perlu banyak penghapusnya," belanya.

Aduuhh, anak-anak zaman now, bisa saja kalau memberi alasan. Barang-barang Akifa kami titipkan pada kasir karena kami akan menuju lantai tiga.

Di lantai tiga, Akifa, Kiki, dan saya langsung berpencar. Masing-masing mencari buku yang diinginkannya. Saya menuju rak yang berisi buku-buku "Big Sale". Saya obrak-abrik untuk mencari buku yang bagus. Rata-rata buku di sana adalah buku lama. Harganya paling besar sekitar 30 ribu rupiah.

Akifa menuju rak buku anak-anak. Dia terlihat mondar-mandir dan matanya menyapu semua buku dari rak paling atas sampai rak terbawah. Sesekali dia mengambil satu buku, membolak-balik buku itu lalu mengembalikannya ke rak asalnya.

Kiki menuju rak buku-buku motivasi. Dia pun mengambil salah satu buku. Buku itu terlihat cukup tebal untuk ukuran anak kelas satu SMP. Buku itu dia pindahkan ke tangan kiri lalu tangan kanannya mengambil lagi satu buku. Dia terlihat membandingkan dua buku itu. Setelah beberapa saat, dia terlihat mengangguk-ngangguk dan meletakkan salah satu buku itu.

Kiki berpindah ke rak buku-buku agama. Di sana, dia mengambil satu buku lalu membaca blurbnya. Dia membandingkan dengan buku yang tadi sudah dia pilih. Terlihat bingung, saya pun mendekatinya.

"Mau beli buku apa?"

"Ini, menurut Mama, bagusan yang mana?" tanya Kiki sambil mengangsurkan dua buku yang dia pegang.

Saya menerima dua-duanya. Satu buku berjudul "12 cara mengenali diri sendiri" dan yang satu lagi berjudul "Kenali dirimu, temukan tujuan hidupmu". Saya terharu dan ingin menangis. Terharu karena tema buku yang dicari Shidqi sudah mulai meningkat. Terakhir kami pergi ke toko buku, dia masih concern dengan buku komik dan buku serial Si Juki. Saya tidak bermaksud bahwa buku-buku itu tidak baik. Akan tetapi satu tahun berada di pondok, pola pikirnya sudah mulai terbentuk. Alhamdulillah. Buku yang dia minati pun lumayan tebal, ada 300 halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun