Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puasa Lahir dan Puasa Batin

6 Mei 2021   14:08 Diperbarui: 6 Mei 2021   14:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata imsak hanya muncul dan digunakan saat bulan puasa. Puasa atau shaum dalam Bahasa Arab memiliki arti imsak (menahan), secara bahasa. Untuk itulah saat berpuasa kita harus menahan diri dari segala hal yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Namun, Itu baru puasa secara lahiriah saja. Menahan segala yang berbentuk riil atau nyata. Pada fase ini, puasa bukanlah hal yang berat dan rumit. Anak-anak pun banyak yang mampu melakukannya.

Jika kita ingin menaikkan level spiritualitas, sudah sepatutnya kita melampaui puasa lahir dan menuju puasa batin. Di mana kita mampu menahan diri dari semua hal buruk yang merugikan diri sendiri, lingkungan, dan orang lain.

Bukan hal yang mudah untuk melakukannya. Perlu sinkronisasi dari semua unsur yang ada pada diri kita. Saat berbuka contohnya. Dengan dalih sayang dan cinta keluarga, seorang ayah atau ibu bisa saja membeli berbagai jenis makanan yang sebenarnya tidak perlu. Begitu pula pada aspek-aspek lain dari hidup kita.
Dengan membuat keseimbangan antara puasa lahir dan batin, kita akan mendapatkan pencerahan dan peningkatan level keimanan kita scara signifikan.

#ramadhanmenulis
#30dayswriting
#30motivasikebaikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun