Jum'at, 27 November 2020, pukul 21.48, obrolan di wa group BB 35 mulai ramai. Kami memicarakan tentang DL postingan challenge CDC yang akan ditutup pada pukul 24.00.
Namanya juga kumpulan penulis pemula. Di mana ada challenge, di situ kami akan nimbrung. Semangat kami yang besar, kadang kurang berimbang dengan ilmu dan terutama manajemen waktu.
Beberpa teman kami lainnya, yaitu pak Taufik Hidayat, pak Noto , Â Vera Syukriana, pak Ikhwan , pak Dayat, mba Robiatul Adawiyah, mba Nanny Masniati, Â sudah mengirim naskah mereka.
Alhasil, menit-menit menjelang penutupan DL, kami baru memposting naskah. Proses perburuan ini pun, menjadi sejarah yang luar biasa.
Maka, malam itu, aku, mba Mugi Eka, mba Fatimah Latif, pukul 11.00 nongkrong di gerbang depan SMA. Menunggu harap-harap cemas sang penjaga gerbang lewat.
Kami nongkrong sembari ngobrol. Ada takutnya, takut penjaga gerbang ga balik lagi. Ada lucunya, lucu karena malam-malam kami lari-lari (sebut saja jogging, biar kerenan dikit). Plus deg-degan karena waktu terus merangkak.
Ternyata, mba Ade Satriana juga lagi nongkrong di gerbang samping. Dalam penantian itu, gerbang SMA dibuka lebar. Maka, kami pun bisa masuk.
Ternyata, kami harus menembus satu pintu lagi. Pintu kelas Telegram Bu Ida NurLaela.
Aku sendiri, baru menginstal telegram, sambil nongkrong di depan gerbang. Untung anak keduaku belum tidur. Aku langsung melenggang masuk ke kelas telegram bu Ida.
Karena aku agak gaptek, aku mengalami kesulitan waktu masuk ke kelas itu. Lagi-lagi, aku teriakin anakku.
Dia otak-atik. Dia bingung karena tidak ada tombol kirim di sisi kanan bawah. Dia scroll ke atas dan menemukan naskahku sudah mejeng di sana.