Malam ini di Ambon (8/7/2017), Presiden Joko Widodo menanggapi cuitan "saya bertanya kepada Presiden" yang menjadi viral pasca Presiden SBY berkicau di Akun Twitternya. Sebelumnya, presiden ke-6 tersebut sempat menulis,"Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yang saya milikki?".Â
-Cuitan SBY tersebut menjadi hastag di media-media sosial,"Saya bertanya kepada Presiden". ada yang menambahkan dengan persoalan mulai dari soal remeh-temeh sampai yang serius. Tapi, semua postingan tersebut bertujuan untuk lucu-lucuan saja.Â
Presiden Jokowi yang memang punya akun twitter juga rupanya mengikuti candaan para netizen. Menanggapi pertanyaan-pertanyaan jenaka netizen, Jokowi mengatakan," Kalau semua soal ditanyakan kepada Presiden dan Kapolri, semua akan bertanya, kan ada Twitter,'saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri, semua jadi bertanya, sekarang saya lihat banyak pertanyaan tentang segala soal. Terus saya sendiri bertanya kepada siapa? kata Jokowi saat blusukan di Maluku City Mal Ambon, Rabu (8/2/2017) malam (Kompas. com).
Jawaban Presiden tersebut sesungguhnya hanya bermaksud guyon karena ada pesan penting yang disampaikannya agar masalah kebangsaan dibicarakan dalam forum tertutup.
Gaya komunikasi jokowi yang terkadang jenaka, spontan ini dari perspektif kepemimpinan menarik juga. Pemimpin yang baik perlu memiliki sense of humor ini. Humor memiliki peran vital untuk mengurangi ketegangan, menghindari keributan. Humor dapat mempererat ikatan sosial dan mengundang partisipasi memecahkan masalah sulit. Kouzner dan Pozner memberikan nama LBFA untuk pemimpin- pemimpin yang mempunyai selera humor. LBFA-Leading by Fooling Around( memimpin dengan main/ main). Mereka mengutip bukti empiris yang mengaitkan kesenangan dengan produktifitas. Sangat mungkin bagi pemimpin untuk bekerja keras, produktif namun juga tidak melupakan kesenangan.
Model komunikasi Jokowi yang kadang kocak amat diperlukan pada situasi-situasi tertentu guna mencairkan ketegangan di tataran elit dan masyarakat.Â