Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Fransiskus Memuji Keberaniaan Pemimpin Mozambik

5 September 2019   22:54 Diperbarui: 5 September 2019   22:56 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus Membawakan Pidato di hadapan Presiden Mozambik, pejabat pemerintah, pemimpin sipil, tokoh agama dan diplomat, Rabu (5/9/2019) - sumber: romeroreports.com

Paus Fransiskus membuka kunjungannya ke Afrika Sub Sahara dengan memuji langkah berani Presiden Mozambik dan pemimpin oposisi menandatangani kesepakatan damai baru dan menyerukan rekonsiliasi, harapan dan pembangunan berkelanjutan sebagai "senjata Perdamaian" ke depan.

Ribuan warga Mozambik mengenakan baju bergambar Paus yang bertuliskan :Harapan, Perdamaian, Rekonsiliasi,"memenuhi jalanan Maputo, ibu kota Mozambik menyambut Paus Fransiskus dengan penuh antusias.

Jadwal kegiatan pertama Paus setibanya di Maputo adalah bertemu secara pribadi dengan Presiden Felipe Nyusi di Istana Kepresidenan. Setelahnya, Paus membawakan pidato di hadapan pejabat pemerintah dan menyalami pemimpin oposisi Ossufo Momade yang menandatangani kesepakatan damai bersama Presiden Nyusi bulan lalu.

"Keberanian membawa perdamaian," kata Paus kepada kedua pemimpin mengawali pidatonya.

Perang saudara yang berlangsung selama 15 tahun dan berakhir dengan dimulainya kesepakatan damai tahun 1992, diperkirakan 1 juta orang terbunuh dan melululantahkan negara bekas koloni Portugal itu. Kesepakatan damai permanen yang ditandatangani 1 Agustus 2019 lalu merupakan puncak dari negosiasi yang panjang untuk mengakhiri perang yang masih berlangsung secara sporadis selama 27 tahun.

Kunjungan Paus Fransiskus di Mozambik bertepatan dengan persiapan negara itu menuju Pemilu pada 15 Oktober 2019.Pemilu nasional Mozambik dipandang krusial karena hasil amandemen konstitusi terbaru Mozambik mengatur desentralisasi kewenangan, sehingga memungkinkan pejabat gubernur dipilih secara langsung, tidak lagi melalui penunjukan pemerintah pusat.

Ketika Presiden Nyusi menyalami Momade sebagai "Saudaraku", saat membuka pidatonya, Momade berdiri dan tepuk tangan pun membahana.

Sementara itu, Paus Fransiskus saat menyampaikan pidatonya memuji keberanian kedua pemimpin itu karena bisa mengesampingkan kepentingan pribadi dan kekerasan serta bersedia bekerjasama untuk kebaikan bersama.

"Kalian telah mengalami penderitaan, nestapa dan kemalangan, tapi kalian menolak untuk membiarkan hubungan antarmanusia dikuasai balas dendam dan tindakan represi, atau membiarkan kebencian dan kekerasan sebagai kata akhir," kata Paus.

"Semoga kalian tidak berhenti selama ada anak-anak dan kaum muda tanpa sekolah, keluarga-keluarga tanpa mempunyai tempat teduh, pengangguran, petani-petani tanpa tanah untuk menanam." seru Paus. Semua ini merupakan fondasi dari harapan ke depan, semua ini akan menjadi harkat dan martabat ke depan. Semua ini adalah alat perdamaian."

Myrta kaulard, Kepala Perwakilan PBB di Mozambik menyatakan kunjungan Paus tidak hanya mendorong perdamaian, tapi juga harapan bagi Pemilu dan perkembangan Mozambik ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun