Terlalu sibuk dengan yang diandaikan, hingga lupa dengan kenyataan
Berperang dengan kedamaian demi sepercik yang diandaikan
Menolak ketenangan demi kesempatan, padahal jelas itu sempit untuk dilewati,
Hanya perlu diam untuk mengerti,
Biarkan hati yang berceloteh dengan andaian
Kau cukup menutup mata dan mengelah nafas dengan tenang
Rasakan hati sedang memenangkan percelotehan itu sebab andai hanya khayalan
Dan perasaan adalah kenyataan,
Mengundang damai mengusir andai
Mendatangkan tenang menebar senyuman
Jangan lagi kau paksa andai untuk tetap menempat dijiwa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!