Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maaf, STC Itu Hanya Sebuah Khayalan...

26 Mei 2010   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maaf, STC itu hanya sebuah Khayalan…….

By elha – 24.05.2010

STC….?? Apa seeh STC itu…..

Adakah dimana dia…???? Apakah kita mengenalnya...???? adakah itu cuma khayalan......???

---oooOooo---

Sepulang dari perjalanan LK yang melelahkan, antara lain Bandung, Medan, Denpasar, P-Lembongan dan Jakarta, saya dikejutkan dengan pernyataan beberapa funsionaris P-STC (Perkumpulan Seribu Tangan Cinta), bahwa mereka mengundurkan diri dari P-STC.

Mengundurkan diri dalam sebuah organisasi adalah sebuah kewajaran. Keputusan yang diambil tentu berdasarkan pertimbangan matang dan penuh dengan logika dan realita. Namun ketika hal itu terjadi di dalam tubuh STC, organisasi yang belum resmi berdiri, dalam artian belum ter-lounching secara utuh, maka timbulnya keraguan, pertanyaan bahkan sesuatu yang mendalam menjadi sebuah keniscayaan.

Cukup banyak inbox, sms dan dering HP yang mengajakku turut serta ambil bagian dalam menjawab pertanyaan publik terhadap STC. Namun hatiku bias, dan justru semakin menyeruak keingintahuan atas semua ini.

Teringat memori ketika ku sempat absen di kompasiana beberapa waktu (medio Sept 2009), karena ada ’tugas penting (?)’. Ku mendapat kabar bahwa telah terjadi keramaian yg berawal dari maraknya postingan mengenai sex. Bahkan ada yg mengkhawatirkannya dengan istilah ’kuning’. Entah kenapa aku tergerak untuk membuat artikel agar semua kembali pada khittoh kompasiana sebagai mimbar bebas yg memiliki rule jelas. Bahwa, bahasan mengenai sex hanyalah sebuah euforia atas kedatangan tamu jelita Mariska Lubis (Kak Riska, Kakakku tercinta).Lihat http://umum.kompasiana.com/2009/09/30/yth-mariska-lubis%E2%80%A6bukan-ml-loch/

Alhamdulillah kondisi berangsur-angsur seperti semula. Applaus untuk semua kompasianer yang hebat dan kreatif.

[caption id="attachment_150081" align="alignnone" width="300" caption="pendirian lembaga bi-partit utk pegawai"][/caption]

Ingatanku juga melayang ketika aku berada di Padang Pasca Gempa, Nopember 2009. Seorang Kompasianer menceritakan hebohnya ’kasus’ akun fiktif atas nama Ceritapuri. Tokoh yang digambarkan sebagai wanita cerdas dan mengidap kanker payudara namun memiliki keceriaan dan semangat hidup yang tinggi. Luar biasa menyentak dan membuat sebagian besar kita simpati & empati padanya. Duka lara dan pilu menyelimuti ’tanah kompasiana’ ketika dikabarkan gadis ceria tsb meninggal dunia karena penyakit kanker payudara yg dideritanya. Kompasiana berkabung. (lihat artikel ini http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/31/semangatmu%E2%80%A6menggetarkan-kalbukuutk-puri-tercinta/)Kita semua berempati padanya. Bahkan ada yang sempat bergerak untuk membuat Foundation. Rrruarrbiasa. Tiba-tiba simpati & empati berubah menjadi ’rasa marah’ ketika diketahui Ceritapuri adalah akun fiktif)

Tak dinyana, ’ketegangan’ berlanjut dan melebar ke Dr. Anugra, salah satu dokter yang menjadi inspirasi Uni Linda (LD) untuk me-lounching Kompasiana sebagai ’Rumah Sehat’. Sebagian kompasianer mempertanyakan identitas Dr. Anugra. Sebagian yang lain merasa cukup dan yakin, karena Dr. Anugra adalah salah satu kompasianer awal bersama Uni LD, Kang Yulyanto, Om Jay, Bang Amriltg, Bunda Rien, dll. Bahkan kabarnya mereka juga saling kenal via Kopdar I Kompasiana.

Entah kenapa pula aku tergerak kembali untuk menulis artikel mengenai masalah ini danmengajak kompasianer untuk meraih cita-cita sebagai The best 100 in Asia, seperti terungkap dalam HUT-1 Kompasiana di Cikini-Menteng (http://sosbud.kompasiana.com/2009/11/23/dibalik-diamnya-dokter-anugra/). Alhamdulillah Allah masih merahmati kita semua. Seluruh Kompasianer menunjukkan jatidirinya sebagai blogger handal, dewasa dan bijak. Kompasiana kembali sehat

Aku terbangun dari lamunan.....

Kini, Kompasiana kembali dihangatkan oleh berita mengenai P-STC, sebuah gerakan cinta yang diinspirasikan oleh ’tokoh hebat’ seperti Bang Risman, Kak Riska (ML), Bunda Kit (Kit Rose), Pakde Ragile, Babeh Helmi, Teh Ya2t, dll –maaf, elha tidak dapat menyebut satu persatu--. Sebuah organisasi berbasis rasa cinta, dengan tujuan mulia diantaranya membantu anak-anak jalanan.

Meski baru sekali ikut rapat STC, ketika diadakan di TIM..eh berubah deh ke Hotel Sofyan...eh berubah lagi ding ke RM Salero Jumbo-Sarinah pk. 20.00-selesai, itupun hanya sebentar karena ada kegiatan lain, aku cukup paham ’mainstream’ organisasi ini. Memang sih, saat itu aku lebih banyak menjadi pendengar yang baik. Namun sempat juga memberikan sedikit ’sentilan’ kepada para aktifisnya agar tidak melulu duduk dibelakang meja, karena kegiatan sosial intinya adalah aktifitas realita, bukan melulu konsep diatas kertas. Juga kejelasan ’Siapa yg mau dibantu, apa bentuk bantuannya, berapa banyak dan dimana’....sebagai awalan, gak perlu muluk-muluk..cukup beberapa orang, asal konsisten itu sudah bagus....(hehehehe....maafin ane y atas sentilannya...)

Tapi mengapa....?

Mengapa setelah semua ’software’ organisasi terbentuk, setelah tampak jelas hamparan kebajikan didepan mata, setelah ’porsnelling’ STC masuk ke posisi 2, tiba-tiba para Driver, Creator, Inspirator-nya berlomba-lomba mengundurkan diri. Ada apa?

Bukan Cuma kompasianer yang bingung. Para sesepuh STC juga bingung… ..Ada apa?

Sebuah pertanyaan mendasar Namur sulit untuk dijawab...

Merupakan sebuah keniscayaan ketika artikel mengenai keheranan, keraguan dan berbagai pertanyaan serta pernyataan timbul dari para pemerhati STC. Lihat saja beberapa diantaranya :

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/23/maafkan-saya-hanya-manusia-biasa/ (Marika Lubis)

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/24/ketika-seribu-tangan-cinta-kehilangan-cinta/#comments (Andy Syoekry Amal)

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/24/nggak-perlu-banyak-bacot-bergeraklah/ (Santi Imoet)

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/24/a-love-letter-for-you/ (Babeh Helmi)

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/21/saya-dan-pencalonan-diri-sebagai-koordinator-umum-p-stc/ (Rismanaceh)

Membaca artikel-artikel diatas dan komentar-komentar yang mengiringinya menyeruak satu pertanyaan baru dilubuk hatiku terdalam. Kenapa keanehan ini muncul di forum STC? Mengapa keganjilan seperti ini ada pada board of P-STC? Bagaimana kejanggalan tsb hinggap di Perkumpulan Seribu Tangan Cinta?

Loh, Kok ganjil? Kok Janggal? Mengapa aneh?

Hehehehe..jelas anehlah. Sangat sangat aneh. Orang-orang hebat yang membidani lahirnya P-STC berlomba-lomba menyatakan diri sebagai orang paling tidak mampu, paling tidak layak dan paling tidak tepat memimpin STC, sebagai Ketum/Koord umum STC atau sebagai anggota sekalipun.

Lebih aneh lagi ketika mereka juga berkompetisi penuh memperebutkan piala mengundurkan diri dan Trophy “Paling bersalah dan paling layak dipersalahkan“. Hehehehe....

---oooOooo---

Tidak ada jalan lain kecuali menghubungi ‘Founding Father‘, para sesepuh sekaligus merangkap sebagai bidan P-STC. Dari hati ke hati aku bicara. Kudengar (hampir) semua keluh kesah mereka. Harapan-harapannya serta problematika apa yang menyebabkan mereka melakukan semua itu. ..ya...yah..karena mereka adalah karib, sahabat dan keluarga elha.

Perlahan namun pasti, aku menangkap ‘Benang Merah‘ bahwa semua terjadi karena adanya kesalah-pahaman saja. (boso jowone : Miscommunication). Setiap ‘Founding Father’menginginkan yangterbaik untuk P-STC, semua berharap organisasi ini dapat berkembang dan tumbuh besar sesuai cita-cita mereka.

Mereka mundur karena ingin tujuan STC tidak terhalangi oleh ‘centrifugal emotion‘ mereka sendiri. Artinya, mereka memiliki jiwa besar dan sifat sosial, berkorban untuk kepentingan orang banyak. Ai saluuut yu, kawan

Sedikit set-back ke frame ‘studying period‘, seorang Stoner ..(ini bukan pembalap loch) mengatakan bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Sedangkan menurut James D.Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama....hehehehe...kesimpulannya Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.

Sebagai organisasi formal, STC tentu memiliki tujuan bersama yang mulia dan akan direalisasikan dengan aktifitas kerja yang rasional serta melibatkan orang-orang didalamnya.

Then, marilah kita berfikir rasional, realistis dan reasonable. P-STC bukanlah pertaruhan ataupun lomba KAMIKAZE. P-STC adalah wadah bagi orang-orang yang peduli terhadap kaum dhu’afa, anak jalanan dan mereka yang memiliki tingkat kemapanan di garis bawah. STC didirikan untuk menjawab tantangan, ketika Kompasianer bergerak cepat untuk sebuah kepedulian.

Lalu, ketika semua rencana tsb tinggal menunggu ’Gong’ peresmian, akankah kita mundur teratur meninggalkannya. Melakukan pembiaran agar STC masuk museum sebelum merangkai sejarah. Ataukah kita ingin meniru’kaum Yahudi’ ketika menunggu & meyakini datangnya Rasul akhir jaman namun mereka pula yang paling dulu mengingkarinya...???? Kurasa tidak. Sangat tidak mungkin rekans ku Bang Risman, Kak Riska (ML), Babeh Helmi, Bunda Kit, Pakde Ragile dll melakukan semua itu

Para ‘Founding Father‘ bersama Teh Ya2t, Kang Syamsul, Kang Arya K, Izal dan anggota lainnya hanya ingin membesarkan STC. Mereka hanya butuh waktu sebentar untuk beristirahat, berselonjor kaki dan meneguk sedikit ’orange juice’ menghilangkan dahaga setelah melakukan perjalanan panjang dan berjibaku membangun rumah indah bernama P-STC.

Sebagai rekans, karib, sahabat & keluarga aku bersedia menemani mereka, mendengarkan letupan rasa lelah dan memijat kaki serta punggung mereka agar kembali fresh, segar dan fit untuk kembali beraktifitas.

Ayyo rekans, kalian adalah orang-orang hebat. Tunjukkanlah bahwa kalian memang hebat. Tak baik meng-kerdilkan diri & menyembunyikan kehebatan kalian. Kami bangga pada mu rekans, sahabat & keluargaku. JANGAN BIARKAN P-STC DIMANFAATKAN OLEH MEREKA YANG INGIN MENYALURKAN SYAHWAT & KEPENTINGAN PRIBADINYA.

STC hanya sebuah khayalan, bagi mereka yang belum mengerti dan tidak tahu duduk persoalannya. STC adalah sebuah khyalan dan mimpi indah yang akan menjadi kenyataan, jika kita kelola dengan tepat dan sesuai teori The man in the rigth place/job

---mohon maaf’ diawal aku sengaja memasang judul & kalimat yg agak provokatif, agar emosi muncul dan timbul perasaan memiliki yg tinggi thd STC—

Salam ukhuwah & salam cinta

--elha / KLINIK CINTA—

08180.869.7786

www.jangankedip.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun